Lebih lanjut Dean menjelaskan, strategi time out di detik-detik akhir pertandingan cukup ampuh untuk memberikan intruksi agar para pemainnya tetap fokus. Selain itu, fisik anak asuhnya memang sudah disiapkan jauh-jauh hari untuk menghadapi babak overtime.
”Kita beruntung bisa bermain sampai babak overtime, mungkin kita lebih unggul dari segi fisik. Ya, mungkin karena memang selama latihan kita cukup fokus ke latihan fisik,” tuturnya.
Dari kubu SMAK 1 Bina Bakti, raut kecewa nampak jelas dari wajah Raphael Manuel dan kawan-kawan. Jelas saja, mereka sudah menang sejak awal kuarter namun gagal diakhir pertandingan.
”Sebenarnya kita sudah unggul dari awal, tapi mental kita jelek saat di kuarter akhir, terus pas overtime kita salah pake pattern juga,” ujar Raphael Manuel selaku kapten tim. (mio/asp)