Bentuk 27 Tim Pengendalian Inflasi Daerah
TIM Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Barat akan fokus meningkatkan produksi komoditas penyumbang inflasi pada tahun ini untuk melanjutkan keberhasilan menekan tingkat inflasi di bawah nasional pada 2014.
”Pada 2014, tercatat sebesar 7,41 persen di bawah inflasi nasional yang mencapai 8,36 persen. Sementara 2015, inflasi IHK di angka 6,16 persen,” papar Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Rosmaya Hadi kepada wartawan saat High Level Meeting FKPI Jabar dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jabar di Gedung BI Perwakilan Jabar, Jalan Braga, belum lama ini.
Dia mengatakan, BI optimistis inflasi akan terkendali. Salah satunya dengan penurunan harga bahan bakar minyak yang dapat mendorong penurunan harga komoditas kebutuhan pokok.
Saat ini, telah terbentuk 27 TPID dari 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jabar. Menurut dia, keberadaan TPID di kabupaten/kota juga menjadi hal penting karena membantu mengendalikan laju inflasi, karena keberadaan tim akan melahirkan koordinasi yang baik.
Upaya pengendalian inflasi pada 2015 dihadapkan pada beberapa tantangan. Yaitu, penghapusan subsidi BBM premium, dan potensi kenaikan harga tarif listrik, ketersediaan paokan gas LPG, ketersediaan pasokan komoditas pangan penyumbnag inflasi, kondisi pengelolaan dan manajemen pasar, serta kondisi infrastruiktur, logistik dan rantai pasokan yang panjangdan tidak efisien.
”Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, kami telah menetapkan program kerja tahun 2015 dengan tagline ’5 Plus 1’. Yaitu peningkatan produksi komoditas penyumbang inflasi, antisipasi lonjakan permintaan menjelang paek season, revitalisasi pasar, penyusunan kajian pendukung pengendalian inflasi dan peningkatan kompetensi sumber daya pendukung, serta peningkatan jaringan konektivitas, dan kerja sama, kemudian meningkatkan kualitas infrastuktur pendukung seperti dengan cara irigasi, perbaikan jalan dan jembatan,” papar dia. (mg8/fik)