Dishub Akan Terus Menggelar Sosialisasi
CIMAHI – Hari pertama pelaksanaan rekayasa jalur yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Cimahi di Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata tampak belum maksimal. Hal itu dikarenakan masih menumpuknya pengendara di titik rekayasa serta banyaknya warga yang belum mengetahui agenda tersebut.
Tak jarang, petugas mengingatkan kendaraan yang salah jalur. ”Kita akan terus evaluasi setiap harinya, kita akan cari solusinya,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Cimahi, Kosasih, saat meninjau pelaksanaan rekayasa jalan, kemarin (2/2).
Kosasih mengatakan, hal itu masih wajar. Pasalnya, mayoritas pengendara yang melewati jalur itu adalah pendatang dan belum mengetahui adanya rekayasa. Dia juga mengakui pemasangan spanduk yang berisi pemberitahuan adanya rekayasa jalur pada Jumat (30/1) lalu, belum cukup membuat pengguna jalan tahu.
Namun, Kosasih menegaskan, akan terus berupaya mensosialisasikan program yang dilakukan untuk mengurai kemacetan itu. ”Petugas membagikan kertas berisi pemberitahuan kepada pengendara, sehari sampai tiga hari jika banyak yang bingung wajar,” kilahnya.
Dirinya menambahkan, untuk memaksimalkan pelayanan, petugas yang disiapkan terkait rekayasa jalan itu terdiri dari Dishub 30 personel, Polres Cimahi 10 personel, Polisi Militer 10 personel.
Kosasih berharap, ada kerjasama dari berbagai pihak terkait, baik dari pemerintah dan pengguna jalan, agar kemacetan bisa teratasi. ”Pertama kepatuhan pengguna jalan, lalu komitmen kita untuk bekerja dalam mengatasi kemacetan dengan melaksanakan rekayasa jalan. Dan yang ketiga pemenuhan fasiltas,” urainya.
Fasilitas yang dimaksud seperti perawatan jalan dan kelengkapan rambu-rambu lalu lintas. Namun begitu, Kosasih mengklaim pelaksanaan rekayasa di hari pertama sudah mencapai 60 persen. Rencananya, setelah evaluasi, pihaknya akan menentukan rekayasa jalan yang dilakukan untuk dikukuhkan menjadi jalur definitif.
”Tentu kita akan melihat mana yang lebih bagus, mana yang perlu diperbaiki, sebelum diputuskan menjadi jalur definitif,” ucapnya.
Kosasih tidak menepis bila banyak warga yang mengeluh dengan adanya program rekayasa itu. Hanya saja, dirinya menimpal, harus dilihat siapa yang mengeluarkan kritikan itu. ”Kalau yang terhambat pasti keberatan. Kalau diuntungkan dengan jalur ini, pasti berterima kasih,” sahutnya.