Para pedagang buah di Pasar Soreang juga mengakui, bahwa adanya pemberitaan tentang apel impor yang mengandung bakteri, memang berimbas pada penurunan penjualan walaupun tidak terlalu besar. Salah satu pedagang buah, Fendi mengatakan bahwa sampai saat ini dia masih menjual apel impor karena menurut distributornya di Pasar Induk Caringin, apel yang saat ini dijualnya bukanlah apel yang diberitakan mengandung bakteri itu. ’’Katanya sih bukan apel yang seperti ini yang ada bakterinya. Saya kan ambil dari Caringin, kata yang di sana sih seperti itu. Saya juga kurang tahu pastinya seperti apa,’’ tutur Fendi.
Menurut dia, hingga saat ini dirinya belum mendapat pengarahan atau sweeping dari pihak manapun. Jadi, dia masih berjualan seperti biasanya. Sementara apel lokal juga sampai saat ini penjualannya masih stabil,belum ada peningkatan signifikan. Dia biasa menjual sekitar 10 kg/ harinya. Harga apel impor (apel merah) di tempatnya sekitar Rp 30 ribu/kg dan apel lokal Rp 20 ribu. Fendy mengaku, selama ini tidak pernah mendapat keluhan apapun dari pembeli apelnya. Lagipula menurut Fendi, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui soal apel berbakteri tersebut. (mg15/far)