Sementara itu, Ketua KONI Jabar Ahmad Saefudin menuturkan pertemuan itu merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara Pemerintah Provinsi Gyeongsanbuk-Do dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Yakni, dalam bidang olah raga yang dilakukan sejak 2010.
’’Kami selalu melakukan revisi MoU tersebut setiap tahunnya. Kita evaluasi poin-poin yang dinilai sudah tidak relevan lagi. Termasuk dari sisi gaji pelatih asal Gyeongsanbuk-Do yang kita sesuaikan dengan kondisi di Indonesia,’’ ujarnya.
Pertemuan dengan pihak KONI Provinsi Gyeongsanbuk-Do bukan yang pertama kali digelar. Kerja sama yang dilakukan memperlihatkan progres yang signifikan. Dan itu terbukti dengan prestasi olah raga Jawa Barat di PON 2012.
Di mana dari posisi empat di PON 2008 meningkat ke peringkat dua. Dan saat ini terdapat 11 pelatih asal Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan, yang melatih atlet Pelatda PON XIX Jawa Barat di sembilan cabang olah raga. ’’Kita tidak memiliki alasan untuk menghentikan proses kerjasama yang sudah terjalin. Kita terus evaluasi apa saja yang harus dibenahi supaya kerjasama ini terus terjalin,’’ pungkasnya. (bbk/bbs/tam)