JAKARTA – Kegiatan belanja online menjadi kebutuhan dan lifestyle kaum urban masa kini. Belanja online dinilai tidak hanya menghemat waktu dan praktis semata namun harga terbaik.
Head of BMI Research Yoanita Shinta Devi, memprediksi pasar belanja online di Indonesia akan tumbuh hingga 57 persen pada 2015. ’’Meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu,’’ kata Yoanita.
Menurut Yoanita, besarnya potensi industri pertumbuhan pasar belanja online di Indonesia ini sejalan dengan target penguna internet . Program itu dicanangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2015. Mencapai 150 juta penguna internet dari total penduduk Indonesia sekitar 255,5 juta jiwa.
Berdasarkan Online Shopping Outlook 2015 yang dikeluarkan BMI Research, peluang pertumbuhan pasar belanja online masih sangat besar. Hal itu seiring meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia.
Hasil riset tersebut mengungkapkan, pada tahun 2014 pengguna belanja online mencapai 24 persen dari total pengguna internet di Indonesia.
Kegiatan riset tersebut dilakukan di 10 kota besar di Indonesia terhadap 1.213 orang dengan usia antara 18-45 tahun melalui metode phone survey.
Dilihat dari perputaran uangnya, hasil riset BMI mengungkapkan nilai belanja online pada 2014 mencapai Rp 21 triliun. Menembus nilai belanja rata-rata per orang per tahun Rp 825 ribu. ’’Dengan asumsi nilai belanja yang sama, maka di tahun 2015 nilai belanja online diprediksi akan meningkat hingga mencapai Rp 50 triliun. Tandanya kondisi yang positif bagi pertumbuhan bisnis pasar belanja online di Indonesia,’’ jelas Yoanita. (idp/yer/far)