SMKN 13 dan Disdik Jabar Kompak Perangi Covid-19

BANDUNG-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 13 Bandung menjalin kerjasama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk memerangi penyebaran virus Covid-19. Kekerja sama SMKN 13 Bandung sebagai penyedia disinfektan, untuk penyemprotan seluruh ruangan Kantor Disdik Jabar.

Kepala SMKN 13 Bandung Ino Soprano mengatakan, kerja sama SMKN 13 Bandung dengan Disdik Jabar ini menandakan usaha dan produk sekolah diakui dan diapresiasi oleh masyarakat. Selain menyediakan disinfektan, pihaknya juga menyediakan beberapa hand sanitizer yang akan dipasang di lingkungan Disdik Jabar.
Menurut Ino, selain Disdik, pihaknya pun telah melayani berbagai permintaan dari masyarakat.  Seperti dari satuan pendidikan lain dan lembaga kesehatan. Namun karena bahan yang terbatas, proses produksi kata Ino, sedikit mengalami hambatan.

“Mudah-mudahan, jika nanti ada rencana penyediaan bahan, baik oleh Gubernur ataupun Disdik, kami akan melakukan proses produksi yang jauh lebih baik,” ujar Ino, Kamis (19/3) dilansir dari disdik.jabarprov.go.id.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Disdik Jabar, Deden Saiful Hidayat mengatakan, setelah beberapa sekolah melakukan penyemprotan disinfektan, kali ini Kantor Disdik Jabar melakukan hal serupa. Bekerja sama dengan SMKN 13 Bandung, penyemprotan di Kantor Disdik Jabar dilakukan di berbagai titik. Mulai dari masjid, lobi gedung utama dan ruang lainnya.
Deden menjelaskan, penyemprotan ini upaya untuk mensterilkan lingkungan Kantor Disdik Jabar dari penyebaran virus.

“Ini upaya kita agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. Kita di sini berikhtiar,” ucapnya.
Lebih jauh Deden memaparkan, sterilisasi di lingkungan masjid bertujuan agar pelaksanaan salat berjamaah dan salat Jumat berjalan kondusif, sesuai protokol yang dikeluarkan Sekretariat Daerah (Sekda) Jabar. Selain menyemprotkan disinfektan, masjid di lingkungan Disdik Jabar pun sudah difasilitasi hand sanitizer dan telah dipasang tanda jarak 1 meter bagi jamaah, baik saat salat maupun mendengarkan ceramah.
“Walaupun dalam syariat memang harus merapatkan barisan, namun ini salah satu ikhtiar kita untuk memberikan kenyamanan bagi jamaah. Kita berupaya dan berikhtiar, namun akhirnya semua diserahkan kepada Allah,” papar Deden, yang juga Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitush Sholihin Disdik Jabar ini. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan