Salah Siapa

Dr Linda Quick bisa segera tahu kalau terjadi suatu wabah di Tiongkok. Tahu dengan sangat cepat.

Tapi kenapa kali ini sampai Amerika mengeluh terlambat tahu?

Dr Linda Quick ditarik pulang oleh pemerintah Amerika. Juli lalu. Tidak pernah ditunjuk penggantinya.

Sementara itu penderita baru Covid-19 di Amerika kian besar saja. Di satu hati Sabtu lalu saja bertambah 8.000 orang.

Dari keberaniannya menyerang Amerika –secara medsos– Tiongkok seperti masih menyimpan satu kartu as. Entah kapan akan dikeluarkan. Mungkin kalau sudah benar-benar terpojok.

Pojokan itu kian terlihat jelas belakangan. Seorang anggota DPR Amerika, Tim Banks, sudah mulai meluncurkan langkah kuda.

Katanya: Tiongkok harus bertanggungjawab atas meluasnya Covid-19 di Amerika. Yang akan memakan biaya tak terkirakan.

Amerika, katanya, sudah harus menemukan jalan untuk menghukum Tiongkok. Maka inilah bentuk hukuman yang ia usulkan: Amerika tidak perlu membayar utang pada Tiongkok.

Amerika memang punya utang luar biasa besar ke Tiongkok: USD 1,2 triliun. Itulah yang diusulkan tidak usah dibayar. Bisa dianggap ganti rugi untuk Amerika.

Kalau itu sampai terjadi banyak negara yang juga bisa minta ganti rugi ke Arab Saudi. Yang dinilai sebagai sumber virus MERS.

Tapi apakah kita tega menuntut negara miskin Congo di Afrika karena jadi sumber wabah Ebola?

Pertikaian Amerika-Tiongkok ternyata berseri-seri.

Kita sudah lama tidak bisa menonton sepak bola. Atau menonton langsung Liga Dangdut Indonesia. Tapi kita tidak perlu punya keinginan menonton pertandingan juara ekonomi grup Barat lawan juara ekonomi grup Timur itu.

Pecahan kacanya bisa mengenai penontonnya. (Dahlan Iskan)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan