Menteri Pertanian : Butuh Langkah Strategis Agar Daerah Rawan Pangan Dapat Melewati Masa Pandemi Covid-19

JAKARTA – Pemerintah dipandang perlu memberikan perhatian penuh ke sektor pertanian di tengah pandemi covid-19 saat ini. Sektor pertanian dianggap berpengaruh besar bagi hajat hidup masyarakat Indonesia ketika dihantam krisis akibat pandemi. Hal itu ditegaskan Anggota Komisi IV DPR Charles Meikyansah

“Pada masa pandemi covid-19 terjadi penurunan kesejahteraan petani, yang dapat dilihat berdasarkan Data Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) yang mengalami penurunan.” Ungkap Charles melalui pers rilisnya yang diterima, Rabu (17/6).

Menurutnya, penurunan NTP sebesar 102,09 atau turun 1,22 persen, dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya. Penurunan NTP terjadi karena adanya penurunan Indeks Harga yang Diterima Petani (lt), yaitu sebesar 1,08 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) naik sebesar 0,14 persen.

“Data NTUP pada Maret 2020 menunjukkan adanya penurunan sebesar 102,90 atau turun 1,18 persen dibandingkan dengan NTUP bulan sebelumnya. Sehingga berkaca pada data tersebut penting untuk pemerintah memperhatikan kesejahteraan petani dengan cara melakukan intervensi kebijakan yang berpihak kepada petani,” ujar Charles.

Dia menambahkan penurunan NTP dan NTUP berdampak tidak baik terhadap petani, khususnya di tengah perlambatan ekonomi di tengah pandemi saat ini. “Dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, kita perlu memiliki keberpihakan terhadap kelompok rentan. Apalagi mengingkat sebagian besar dari penduduk kita di Indonesia, berprofesi sebagai petani,” lanjutnya.

Dia menilai, langkah strategis harus dilakukan untuk memastikan daerah-daerah rawan pangan bisa melewati masa pandemi ini dengan keadaan yang baik, tanpa adanya permasalahan di sektor pangan. Oleh karena itu, produksi pertanian untuk mencukupi kebutuhan di daerah-daerah rentan pangan. Tentu jalur distribusi (supply-chain) dipastikan agar tidak ada kendala dalam distribusi kebutuhan pangan.

Charles menilai, keberhasilan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga performa baiknya sangat berpengaruh terhadap ekonomi nasional. “Misalnya kita bisa melihat data Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I-2020 tumbuh positif 12,84 persen (yoy) dibandingkan triwulan I-2019 lalu, sebesar 12,65 persen.” Ujarnya.

Meski hanya tumbuh 0,02 persen, PDB Pertanian adalah ketiga terbesar kontribusinya bagi PDB nasional di triwulan I-2020. Pertumbuhan dan kontribusi ini tentu harus diapresiasi di tengah krisis akibat pandemi covid-19 saat ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan