Kunjungan Anjlok, Gerakan ‘BISA’ Jadi Solusi

BANDUNG – Akibat pandemi global Covid-19, kunjungan wisata ke Indonesia mengalami penurunan drastis hingga 45 persen, dibandingkan pada bulan Januari hingga April 2019, sebelum terjadinya wabah.

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mencatat kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk bulan Januari hingga April 2020 berjumlah 2.767.055 orang. Sedangkan pada periode yang sama di tahun 2019, tercatat 5.031.873 orang.

“Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan langkah-langkah yang cepat, tepat, fokus, dan terpadu melalui sinergitas antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Pemerintah Daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya. Deputi Bidang Kebijakan Strategis menginisiasi Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA),” kata Deputi Bidang Kebijakan Strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI,  Kurleni Uka, pada pembukaan Gerakan BISA, di Kabupaten Bandung Barat, baru-baru ini.

Kurleni Uka menjelaskan, gerakan BISA ini bertujuan untuk memberdayakan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta masyarakat yang terdampak ekonominya.

Gerakan ini diharapkan akan mendorong perbaikan indikator Health and Hygiene dan Safety and Security di lingkungan destinasi wisata untuk peningkatan peringkat Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI). Hasil TTCI 2019, pariwisata Indonesia masih menempati peringkat ke-102 dalam kategori Health and Hygiene dan peringkat ke-80 dalam kategori Safety and Security dari 140 negara.

Dengan mulainya penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau New Normal, menurut Kurleni, merupakan era baru, cara baru dan harapan baru industri pariwisata.

Tren pariwisata akan mengalami perubahan, dimana wisatawan akan mengedepankan aspek safety dan hygiene. Dalam hal ini pemerintah dan para stakeholder di industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus mampu beradaptasi terhadap hal tersebut, sekaligus sejalan dengan target Indonesia untuk meningkatkan ranking (TTCI) pada 2020.

“Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat yang produktif dan aman,  serta mendukung destinasi pariwisata untuk mengantisipasi tatanan kehidupan baru pasca Covid-19 sesuai prinsip higienis dan sanitasi yang baik,” paparnya.

Gerakan BISA menurutnya, akan diselenggarakan di 16 provinsi dan 66 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan