Hindari Pemalsuan dan Calo Bukti Lulus Uji Kir Akan Diberikan Secara Elektonik

BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung secara resmi mengubah Uji Kir manual dengan Bukti Lulus Uji Elektronik (BLUe).

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, BLUe mampu memberikan dampak positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung.

Menurutnya dengan semakin mudah akses,  maka kemauan masyarakat juga akan semakin meningkat.

“Dengan pelayanan masyarakat yang kita tingkatkan, mudah-mudahan PAD bisa meningkat,” ujar Oded di Kantor Dinas Perhubungan SOR GBLA Rancabolang, Kota Bandung, Sabtu (7/11).

Dia menilai, peningkatan mutu pelayanan bagi masyarakat menjadi prioritas utama. Pemkot Bandung. Sebab, dengan elektronik (BLUe) ini, bisa memberikan dampak positif.

’’Intinya, bisa mempermudah masyarakat untuk melaksanakan pengujian,” kata Oded.

Ia manambahkan, dengan layanan berbasis elektronik ini, diharapkan juga akan membangun kedisiplinan masyarakat untuk melakukan uji kendaraan.

“Ditambah, dengan lebih mudah ini masyarakat juga lebih disiplin,” tambahnya.

Menurut Oded, banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengambil keuntungan dari layanan berbasis Buku Uji Manual. Sehingga, dengan BLUe akan mampu meminimalisai tindakan pemalsuan.

“Dari evaluasinya kan memang banyak ditemukan pemalsuan, dengan ini akan lebih terjamin hasil ujinya,” ungkap Oded.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi  (PDKT) Dishub Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, pemalsuan buku lulus uji (BLU) sering ditemukan di luar daerah Kota Bandung yang dilakukan oleh oknum ataupun calo.

“Banyak dipalsukan diluar daerah. Kalimantan, Sumatera,” ujarnya.

Asep mengatakan, salah satu elemen yang dipalsukan adalah kapasitas kendaraan, pemalsuan buku uji untuk menambah kapasitas bawaan.

Menurutnya, hal tersebut bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Salah satunya adalah untuk mengangkut barang lebih banyak. Kalau tidak diuji bisa terjadi kecelakaan. Sebab, kapasitas daya angkut kendaraan tersebut berapa, hanya mengutamakan keuntungan saja.

’’Daya rem tidak mampu untuk kapasitas angkut barang di dalam kendaraan,” tandasnya. (mg7/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan