Ribuan Rumah Terbengkalai

NGAMPRAH– Akibat alo­kasi perbaikan bagi program rumah tidak laik huni (ru­tilahu) dari APBD Kabupaten Bandung Barat (KBB) masih minim, berdampak pada 22.233 rumah belum juga diperbaiki.

Kepala Bidang Perumahan pada Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) KBB, Panji Winarno membenarkan, masih banyaknya rumah yang tak laik huni.

“Jumlah rumah tidak laik huni di Bandung Barat ada 22.233 rumah, hampir terse­bar merata di seluruh keca­matan. Kondisinya macam-macam, ada rusak ringan, sedang, dan berat. Mayoritas kondisinya rusak ringan dan sedang,” kata Panji di Ngam­prah, Kamis (26/12).

Panji menjelaskan, APBD KBB hanya bisa mengaloka­sikan dana perbaikan rumah sebanyak 500 unit setiap ta­hunnya. Sementara itu, Dis­perkim diberi target untuk menuntaskan persoalan rumah tak laik huni sampai 2024.

“Kalau tahun 2018 kami di­bantu CSR perusahaan. Tahun ini kami hanya mengandalkan APBD serta bantuan dari Pe­merintah Provinsi dan Pusat, itu pun jumlahnya tak sebe­rapa,” terangnya.

Selain masalah rumah tak laik huni, jumlah masyarakat yang belum memiliki rumah di Kabupaten Bandung Barat angkanya masih cukup ting­gi. Tahun ini tercatat ada 46 ribu kepala keluarga (KK) belum memiliki rumah.

Angka tersebut tersebar di wilayah yang memiliki jumlah padat penduduk, seperti Ke­camatan Padalarang, Batuja­jar dan Ngamprah. Untuk menuntaskan masalah itu, Pemkab Bandung Barat hanya bergantung pada hadirnya program perumahan murah dari pusat dan pengembang properti yang memberi uang muka rendah.

“46 ribu yang tak memiliki rumah, setiap tahun penuru­nan jumlahnya cukup lambat, hanya 1 sampai 2 persen. Bahkan sempat tak menurun karena faktor urbanisasi dan cepatnya pertumbuhan pen­duduk,” ujarnya.

Sementara, Wakil Bupati Bandung Barat, Hengki Kur­niawan menuturkan, Pemkab Bandung Barat mencanang­kan program rumah murah bersubsidi dengan cicilan ringan sekitar Rp 700 hingga 800 ribu per bulan dan DP berkisar Rp 6-7 juta atau mengikuti aturan rumah bersubsidi.

“Program ini sejalan dengan program 1 juta rumah dari pemerintah pusat. Tanahnya ada di Batujajar, Cihampelas, Cipatik, Ciburuy, Ngamprah, Cililin dan Cisarua. Jadi ini masuk ke program kami waktu janji kampanye rumah subsidi,” ujar Hengki.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan