Moka Pinilih Harus SUPER

SOREANG – Setelah terpilih sebagai mojang jejaka (Moka) pinilih Kabupaten Bandung 2019, Olivia Nurpradana asal Kecamatan Cicalengka, dan Jajaka Pinilih Camar Haenda Al Farabi asal Kecamatan Baleendah. Harus memiliki program sesuai dengan Visi misi Pemerintah Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, Olivia dan Camar merupakan moka pinilih Kabupaten Bandung yang terpilih dari 30 finalis, hasil seleksi dari total 154 peserta yang mendaftar. Secara langsung, Ia menyematkan selendang Moka Pinilih kepada pemenang di sela-sela acara Malam Grand Final Pasanggiri SUPER Moka 2019 di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang, Rabu (16/10) malam.

Menurut Dadang, Dirinya sangat mengapresiasi kinerja jajaran panitia dan juri, yang telah bekerja keras dalam setiap tahapan lomba. Menurutnya, kata SUPER, yang merupakan akronim dari Sehat, Unggul, Prestasi, Empati dan Religius, sangat selaras dengan visi pembangunan yang diemban bupati selama kepemimpinannya.

”Mari kita tingkatkan daya saing di tataran lokal, regional, nasional maupun internasional. Tidak hanya pandai berdandan, tapi juga bagaimana mencerdaskan intelektual dan spiritualnya,” katanya.

Dadang menjelaskan, penyelenggaraan ajang tersebut, merupakan salah satu upaya mempromosikan budaya lokal dan potensi wisata Kabupaten Bandung khususnya, dan umumnya di seluruh wilayah Indonesia, baik kepada wisatawan lokal maupun mancanegara. Selain itu, juga memberikan nilai positif, dengan menghasilkan panutan sebagai role model bagi generasi muda di Kabupaten Bandung.

”Diperlukan komunikasi dan pembinaan terhadap generasi muda. Di mana generasi ini merupakan komunitas terbanyak, dengan jumlah sekitar satu juta jiwa dari 3,7 juta penduduk Kabupaten Bandung, termasuk di antaranya peserta moka,” tuturnya.

Dadang menambahakn, untuk menyempurnakan event rutin tersebut, harus dilakukan evaluasi agar penyelenggaraannya benar-benar menjadi sebuah wahana seleksi generasi yang kreatif, inovatif, professional dan berakhlaqul karimah.

”Hal itu sesuai dengan doktrin Sabilulungan, yaitu akronim dari Sabar, Bijaksana, Luhung elmuna, Luhur pangartina, Ngancik iman dina diri. Generasi muda juga diharapkan menerapkan lima kunci menuju sukses, yaitu Jangan berhenti berfikir, berdzikir, berkarya, berorganisasi dan berolahraga,” akunya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini mengatakan, pasanggiri moka merupakan agenda tahunan pihaknya. “Tahun ini mengambil tema ‘Legendary of Bandung”. Tema ini diangkat sebagai salah satu cara untuk menginformasikan bahwa Kabupaten Bandung adalah legenda bandung, yang menjadi awal dari terbentuknya Bandung Raya sebelum pemekaran daerah,” pungkasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan