NGAMPRAH– Ancaman longsor kembali terjadi di dua kecamatan yakni Cisarua dan Cililin. Pada Sabtu, (2/3) lalu, warga dikagetkan dengan longsoran tanah dari sebuah tebing yang menutup akses jalan dari Desa Ranjapanggung Kecamatan Cililin ke Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta.
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Cipelem RT 01 RW 10 Desa Rancapanggung Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Bersyukur dalam peristiwa tersebut tak ada korban jiwa, karena posisi longsor tebing tersebut jauh dari pemukiman warga. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama unsur Koramil dan warga setempat bekerja bakti untuk membersihkan material yang menutup badan jalan.
Kepala BPBD KBB Duddy Prabowo mengimbau, terhadap yang melintas agar berhati-hati melalui jalan tersebut, karena rawan longsor. Akses dari Desa Ranjapanggung ke Desa Cikadu Kecamatan Sindangkerta.
“Kami sudah pasang rambu-rambu di jalan menuju lokasi longsor, agar warga yang lewat terhindar dari bahaya,” katanya akhir pekan kemarin.
Sementara, intensitas hujan tinggi juga mengakibatkan longsor terjadi di Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut terjadi menjelang malam, sekitar pukul 19.30 WIB pada Sabtu lalu. Tepatnya di Kampung Barukai Timur, RT 04 RW 13 Desa Jambudipa Kecamatan Cisarua.
Dalam peristiwa tersebut juga mengakibatkan pergeseran tanah sehingga tembok setinggi 1,5 meter dengan panjang 25 meter ikut roboh dan menutup badan jalan, hingga menimpa 5 orang warga yang sedang melintas.
Menurut petugas lapangan dari BPBD KBB Heri menjelaskan, robohnya tembok pembatas kebun itu terjadi, akibat hujan deras yang mengguyur secara terus menerus sejak siang hari di lokasi tersebut.
“Robohnya tembok tersebut menimpa 5 orang warga di antaranya 1 orang dewasa, dan 4 orang lainya anak-anak. Para korban tersebut pulang dari Masjid Jami Hasanudin setelah salat Isya, saat kembali ke rumahnya musibah itu terjadi. Untungnya tidak ada korban jiwa,” pungkasnya. (drx)