Akibat Kemarau, Puluhan Hektar Lahan Hutan Malabar Terbakar

ARJASARI – Kebakaran lahan terjadi di kawasan Kampung Citiis Desa Mekarjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Api mulai muncul pada Jumat (4/10). Hingga saat ini api masih menyala dan merembet ke Area hutan di bawah pengelolaan Perum Perhutani yang berada di Lebakgede, Gunung Sangar, Reregan dan Cikolotok.

Menurut pantauan, Minggu (6/10) siang, api terus merambah ke lereng Gunung Malabar, Puncak Mega dan ke wilayah Wangun, karena angin kencang, kobaran api pun masih terlihat dan belum bisa dipadamkan oleh para relawan.

Ketua LMDH Bukit Amanah, Deni Sopian mengungkapkan, api sulit dipadamkan dan cepat meluas lantaran kondisi kering ditambah hembusan angin yang cukup kencang. Obyek yang terbakar lahan gambut, ada juga kebun pinus. Kebakarannya cukup luas, baru di prediksi kurang lebih 70 Hektare.

”Kebakarannya sudah terjadi sejak Jumat pagi sekitar pukul 8.00 WIB. Sehingga kami menerjunkan personil LMDH Bukit Amanah 30 orang, perhutani 4 orang, Koramil Arjasari, Polsek Pamempeuk, Yayasan Owa Jawa dan puluhan orang relawan PLH PGPI,” kata Deni saat ditemui di Arjasari, Minggu (6/10).

Dia menerangkan, bahwa titik api bermula di Petak 5 Desa Mekarjaya Kecamatam Arjasari, dan merambah ke Petak 31, ke Hutan rimba lereng Gunung Malabar. Sehingga, katanya, puluhan relawan di bagi dua tim, yakni di Arjasari dan Puncak Mega Gunung Puntang.

”Pemadaman api menggunakan alat manual, yakni cangkul, golok, air botol dan tanah, sekaligus membuat Ilaran. Meskipun lahan yang terbakar bukan kawasan LMDH Bukit Amanah, namun kami tetap membantu untuk keberlangsunga flora dan fauna,” akunya.

Deni mengaku, pihaknya telah melakukan imbauan kepada para petani hutan dan petani lahan pribadi agar tidak melakukan pembersihan lahan dengan cara di bakar. ”Di musim kemarau ini, kami sudah membentuk tim Damkar hutan di setiap KTH supaya apabila terjadi kebakaran, kami siap memadamkan api,”jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Pameungpeuk Kompol Rahmat Dasep menjelaska, kebakaran kaki Gunung Malabar ini sudah terjadi sejak Jumat. Berbagai pihak masyarakat, Polisi, TNI, BPBD, PLH PGPI dan perum perhutani masih berupaya memadamkan api.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan