Tiga Menit Penuh Magic

LONDON – Benar kata fullback Juventus Andrea Barzagli. Tak ada yang tak mungkin bagi La Vecchia Signora. Sudah tertinggal satu gol sejak Son Heung-min mencetak gol pembeda ketika menit ke-39, kalah 54 persen penguasaan bola, dan dihujani 12 shots Tottenham Hotspur dalam 45 menit pertama laga.

Nyatanya, Juventus masih mampu membuktikan kelasnya sebagai klub yang sudah lolos perempat final Liga Champions 11 kali. Ya kurang tiga menit yang diperlukan Gianluigi Buffon dkk untuk membalikkan ketertinggalannya atas Spurs, saat leg kedua 16 Besar Liga Champions di Wembley, London, Kamis dini hari kemarin WIB (8/3).

Dua gol yang membalikkan kedudukan itu terjadi cuma dalam 2 menit 49 detik. Dimulai dari tembakan Gonzalo Higuain pada menit ke-64, yang sukses digandakan Paulo Dybala menit ke-67. ”Kami buktikan, kami tim yang tangguh, kami bisa melakukan segalanya,” kata Barzagli dalam wawancaranya kepada Mediaset Premium.

”Setelah melewati 50 menit yang mengerikan, kami kemudian mampu membalikkannya, malam yang dramatis,” lanjut Il Muro, julukannya. Dalam 50 menit pertama pertahanan runner up musim lalu itu jadi bulan-bulanan. Bahkan, gol El Pipita pada menit ke-63 lebih 63 detik itu jadi shots on target pertama Juventus.

Bagi Juventus, comeback dalam tiga menit sudah jadi keajaibannya. Sebab, selama main di Liga Champions, baru kali ini Juventus berhasil membalikkan kedudukan cuma dalam waktu tiga menit. Comeback tercepat Juventus masih di angka 23 menit, yang terjadi pada 16 Besar di Liga Champions 2005-2006 melawan Werder Bremen.

Comeback dalam tiga menit ini menyamai comeback Manchester United saat menantang Real Madrid dalam leg 2 16 Besar Liga Champions 2012-2013. Dalam satu dekade terakhirnya, comeback tercepat terjadi saat leg 2 perempat final Liga Champions 2012-2013 antara Borussia  Dortmund yang menyingkirkan Malaga.

Dilansir Football Italia, Massimiliano Allegri sebagai allenatore Juventus menyebut tim asuhannya tak pernah mengingat kegagalan ketika leg pertama di Turin yang berakhir 2-2, pada 14 Februari. ”Pemain dan tim layak mendapatkannya atas semua usahanya bertahun-tahun ini,” puji Allegri.

Apalagi, baru kali ini mereka mampu menaklukkan Wembley. Terakhir Juventus main di Wembley musim panas lalu dalam rangkaian pramusim, dan takluk dua gol tanpa balas. ”Sudah jadi kemenangan yang prestisius di Wembley. Kami telah menantinya dalam waktu yang tepat,” lanjut Allegri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan