BANDUNG – Dinas Pendidikan Kota Bandung mencanangkan Gerakan Indonesia Membaca (GIM) di Pendopo Kota Bandung, kemarin (11/12).GIM merupakan upaya membangun budaya membaca di kalangan guru-murid dan masyarakat.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Dr H Elih Sudiapermana M.Pd berharap, GIM menjadi pemicu gemar membaca.Sebab, membaca dan terus belajar dipandang mampu meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup budaya bangsa.
”Jadi literasi di Gerakan Indonesia Membaca ini tidak lagi dasar.Tapi lebih mendorong tingkat pelajar, guru hingga masyarakat untuk meningkatkan kebudayaan membaca,” kata Elih usai meresmikan Gerakan Indonesia Membaca di Pendopo Kota Bandung, kemarin.
Elih menilai, budaya membaca pelajar saat ini masih rendah.Begitu pun dengan guru.Meski demikian, Dinas Pendidikan Kota Bandung berupaya mengikis kondisi itu dengan berbagai inovasi.Salah satunya menciptakan berbagai pojok membaca.Baik di sekolah mau pun di jalanan.
”Gerakan ini lebih non akademik.Jadi mendorong siswa untuk menyukai membaca yang menyenangkan.Setelah itu, siswa juga ditekankan untuk bisa menuliskan berbagai ide yang keluar dari apa yang telah dibaca,” ujarnya.
”Nah, di ruang lingkup sekolah, ada program Si Geulis (Sistem Siswa dan Guru Menulis) yang lebih spesifik.Tapi ini memang baru secara general dan bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, kewilayahan hingga komunitas,” urainya.
”Harapannya, semua semangatnya sama. Jadi tidak merasa maju sendirian (ada komunikasi lintas sektoral, Red),” sambungnya.
depan, Elih juga mengaku, akan memberikan berbagai penghargaan bagi sekolah mana saja yang mampu menghidupkan budaya literasi. Unsur penilaiannya, mulai dari pojok baca, perpustakaannya, bukunya lengkap atau tidak (termasuk bukun non pelajaran, Red).
”Salah satu faktor anak macet baca itu kan karena itu buku pelajaran. Jadi malas. Nah, ke depan diperbanyak buku non pelajaran,” urainya lagi.
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas) Dinas Pendidikan Kota Bandung Abdul Gaos mengatakan, pencanangan GIM di Pendopo melibatkan anak usia dini, anak usia sekolah, orang dewasa, orang tua, lembaga swasta, organisasi sosial serta mitra Dinas Pendidikan lainnya.