Angkutan Udara Terus Tumbuh

JAKARTA – Preferensi terhadap angkutan udara terus tumbuh. Data akumulasi sampai H+5 periode mudik lebaran tahun 2018, Penumpang angkutan udara tercatat 4,4 juta penumpang. Meningkat 5,31 persen dari tahun lalu.

Kemenhub akan tingkatkan kapasitas bandara untuk mengimbangi meningkatnya penumpang.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menilai, keputusan Presiden Joko Widodo untuk mengoperasikan segera terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang sebelum Lebaran terbukti merupakan keputusan yang sangat tepat.

Agus menyebut, penumpang pesawat melonjak signifikan di bandara ini selama Lebaran (mudik dan balik). “Hingga hari ini rata-rata mencapai 25 persen dibanding tahun lalu,” kata Agus kemarin (22/6).

Tingkat kenaikan tersebut kata Agus melebihi rata-rata jumlah kenaikan penumpang selama Lebaran 2018 yang rata-rata 10 persen, dihitung dari pantauan 36 bandara di seluruh Indonesia.
Agus membayangkan, jika Ahmad Yani masih mengoperasikan terminal lama, penumpang akan sangat crowded. Akibatnya, tingkat keselamatan, keamanan dan kenyamanan akan sangat rendah. “Dengan terminal baru ini, walaupun penumpang meningkat pesat namun masih lancar,” katanya.

Agus memaparkan, dari laporan yang diterima, rata-rata di Bandara Ahmad Yani sehari saat puncak arus bslik Lebaran ini melayani 19.500 penumpang dan 150 pergerakan pesawat dalam sehari. Jumlah ini naik bila dibandingkan Lebaran tahun lalu di mana rata-rata tiap hari ada 105 pergerakan pesawat.

Disamping itu, Kemenhub sedang berusaha meningkatkan kapasitas bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) hingga 100 juta penumpang per tahun. Hal tersebut diwujudkan dengan pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta yang dipastikan akan dimulai pada tahun 2020.

Per tahun ini, jumlah penumpang yang melalui Soetta sudah mencapai 63 juta penumpang. “Saat ini, perancangan terminal baru ini sedang dikerjakan. Lokasinya di bekas lapangan golf Suwarna dalam kawasan bandara,” Jelas Agus.

Agus memaparkan saat ini terdapat dua proyek yang sedang dikerjakan di Bandara Soekarno-Hatta. Yakni pembangunan landasan pacu (runway) ke-tiga sepanjang 3.000 meter dan east cross serta paralell taxi way sepanjang 3.160 meter. Pembangunan landasan pacu baru itu sudah dimulai pada Maret 2018, tapi masih terkendala pembebasan tanah.

Agus menjelaskan, pembebasan lahan saat ini sudah selesai 70 persen. Proses konstruksi taxiway juga sudah dimulai. Agus berharap paralel taxiway selesai pada akhir Desember 2018. “Lalu, runway ke-tiga sebelah utara akan selesai Juni 2019,” katanya. 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan