Rentan Lakukan Praktik Korupsi

bandungekspres.co.id, LEMBANG – Bupati Bandung Barat Abubakar meminta para pejabat eselon IV untuk berhati-hati dalam menjalankan tugasnya. Karena menurutnya posisi pada jabatan tersebut sangat rentan terhadap praktik tindak pidana korupsi. Selain jabatan yang bersentuhan langsung dengan pengelolaan keuangan sebagai pejabat pengelola teknis kegiatan.

’’Banyak sekali tantangan dan godaan yang dihadapi para pejabat eselon IV. Selain bersentuhan langsung dengan pengelolaan keuangan, hadirnya para pengusaha yang menginginkan proyek dari pemerintah menjadi tantangan lainnya karena kerap melakukan rayuan-rayuan maut agar bisa mendapatkan proyek dengan nilai yang tinggi. Jadi sangat rentan dengan praktik-praktik tindak pidana korupsi,’’ terang Abubakar dalam penutupan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV–Angkatan VI di Lingkungan Pemkab Bandung Barat Tahun 2016 yang difasilitasi oleh Balai Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat di Balai Diklat Lembang, kemarin.

Oleh karena itu, Abubakar meminta para pejabat eselon IV untuk selalu menjaga sikap dan mental dalam menjalankan jabatannya, mengingat perjalanan karir dan jabatan yang masih cukup panjang sehingga harus mampu menata kehidupan dengan baik. Jangan sampai terdapat cela dalam perjalanan kehidupan karena akan sulit untuk memperbaikinya.

Bekerjalah dengan tegak lurus dalam membantu pimpinan langsung sebagai kepala unit dengan melahirkan berbagai inovasi untuk memermudah pekerjaan serta pelayanan dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. ’’Manfaatkan kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan dengan memberikan kinerja terbaik dan jangan sampai mengecewakan pimpinan,’’ imbaunya.

Selain itu, menurutnya dalam menjalankan tugasnya para pejabat eselon IV mau tidak mau harus bersinggungan dengan permasalahan personel, prasarana, pembiayaan, dan dokumen (P3D). Jadi pahami segala permasalahannya mulai dari perencanaan program, pelaksanaan hingga pelaporannya. Dan kalau tidak siap dengan tanggung jawab serta beban kerja sebaiknya mengundurkan diri saja dan memilih menjadi pejabat fungsional saja. ’’Kuasai tupoksi masing-masing yang dibangun dengan sistem dan dirancang dalam sebuah perencanaan dengan menjalin komunikasi yang baik sebagai kuncinya. Dengan demikian bisa lahir perasaan menghargai dan saling mengerti antara pimpinan ke bawahan dan juga sebaliknya,’’ tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan