Proyek HSR Mengancam

Lahan Pertanian dan Perkebunan Tergerus

bandungekspres.c.o.id– Lahan perkebunan dan pertanian di kawasan Walini Kecamatan Cikalongwetan dan beberapa wilayah lainnya yang terkena proyek kereta cepat (HSR) Jakarta-Bandung akan tergerus. Sebaliknya, Meski di bagian lain, HSR juga digadang-dagang akang memberikan peningkatan perekonomian.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bandung Barat (KBB) Asep Sodikin membenarkan, jika proyek kereta cepat ini akan menggerus lahan pertanian dan perkebunan. ”Memang akan memakan lahan perkebunan dan pertanian. Tapi ini juga akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Wilayah Cikalongwetan ke depan akan berkembang semakin pesat,” kata Asep di Ngamprah, kemarin (24/1).

Terkait luas lahan pertanian yang tergerus akibat pembangunan ini, Asep mengatakan tidak terlalu besar. Sebab, lahan pertanian di Cikalongwetan bukan berupa hamparan yang luas seperti di daerah penghasil produk pertanian. Untuk lahan perkebunan yang digunakan dalam pembangunan ini, kata dia, itu milik BUMN PTPN VIII. Luas lahan yang dipakai yaitu 1.270 hektare.

Selain itu, menurut dia, pembangunan stasiun kereta cepat di Walini saat ini tidak berdampak pada pengambilan lahan pemukiman warga. Namun, dia tidak memungkiri nantinya di masa mendatang pengembangan kereta cepat ini akan berdampak ke pemukiman warga.

”Saat ini fokus pada pembangunan stasiun kereta cepat dan jalurnya. Ke depan tentu ada konsep penataan wilayah yang jauh lebih besar di kawasan ini,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN VIII Dadi Sunardi menyebutkan, lahan perkebunan Teh Mandalawangi Maswati di Kecamatan Cikalongwetan ini memiliki luas total yang mencapai 2.800 hektare. Dari luas lahan tersebut, 1.270 hektare di antaranya akan dijadikan untuk pengembangan kawasan lokasi persinggahan (transit oriented development/TOD) kereta cepat.

Dia menjelaskan, rencana pembangunan Kota Walini tersebut sebenarnya telah direncanakan sejak 2004 lalu. Hal tersebut, lantaran semerawutnya kemacetan Jakarta-Bandung. Sementara keikutsertaannya dalam mega proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu, menjadi salah satu alasannya agar percepatan pembangunan Kota Baru Walini dapat segera terealisasi. ”Kereta cepat ini akan membangun dan mendorong roda perekonomian Jakarta-Bandung terutama bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan