Polisi Tembak Oknum Aparat

bandungekspres.co.id – Dua oknum TNI diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan di sekitaran Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, kemarin (25/3) dini hari. Salah satu pelaku, terpaksa harus dilumpuhkan dengan tembakan anggota Polsek Cisarua.

Informasi yang dihimpun, kejadian berawal saat dua anggota Polsek Cisarua sedang melakukan patroli kring serse di sekitaran RSJ Cisarua sekitar pukul 02.30. Saat itu, keduanya tiba-tiba mendengar suara teriakan seorang perempuan yang meminta pertolongan. Untuk mengetahui kejadian secara pasti, kedua anggota pun dengan cepat mendatangi lokasi suara. Secara bersamaan petugas pun melihat ada dua orang laki-laki yang langsung melarikan diri dengan sepeda motor jenis Satria FU Nopol D 2254 SAM.

Setelah polisi mendapatkan informasi secara singkat dari perempuan yang diduga diperkosa itu, polisi pun langsung melakukan pengejaran kepada kedua orang yang melarikan diri tadi. Saat dikejar, pelaku begitu cepat memacu kendaraannya, hingga petugas pun terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan satu kali ke udara namun tetap tidak digubrisnya.

Karena tak digubris, polisi kemudian mengarahkan senjatanya ke salah satu pelaku dan akhirnya peluru mengenai pinggang kanan hingga tembus ke lengan tangannya dan akhirnya kedua pelaku pun jatuh dari sepeda motor yang ditungganginya.

Setelah pelaku jatuh, kemudian polisi melakukan pemeriksaan indentitas kedua orang tersebut. Dari hasil keterangan, dua orang tersebut mengaku sebagai anggota TNI yang berdinas di Yonarhanudri-3. Di lain sisi, pelaku yang terkena tembakan saat ini sudah ditangani pihak dokter di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi untuk diambil proyektil pelurunya.

Kadiv Humas Polda Jawa Barat Kombes Sulistyo Pudjo saat dikonfirmasi membenarkan atas kejadian tersebut. Dia menuturkan, kejadian itu bermula pada saat anggota kepolisian yang sedang melakukan patroli mendengar teriakan seorang perempuan. Setelah mengetahui pelakunya, polisi bergerak cepat dengan mengambil langkah yang dapat melumpuhkan para pelakunya.  ”Saat mengetahui perempuan tersebut minta tolong, anggota langsung mengejarnya,” kata Pudjo.

”Akhirnya kami dapat menangkap keduanya. Sangat bodoh jika polisi membiarkan adanya tindak kejahatan,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan