Les Bleus Muda Lebih Berbahaya

PRANCIS pada mulanya bukanlah salah satu favorit juara Euro 2016. Meski menjadi host, kekuatan Les Bleus –julukan Prancis– dipandang masih di bawah Spanyol, Jerman, Italia, bahkan Belgia.

Pasca kalah di perempat final Piala Dunia 2014 oleh Jerman dengan skor 0-1, prestasi sepak bola Prancis terus merosot. Namun, dalam 12 laga internasional periode 2015 sampai 2016 ini, delapan di antaranya berhasil dimenangi.

”Saya membangun skuad terbaik bagi Prancis bukan memilih 23 pemain terbaik Prancis,” kata pelatih Prancis Didier Deschamps sebagaimana diberitakan Bleacher Report kemarin (30/3).

Jawaban dari mantan pelatih Marseille itu pada awalnya terdengar sedikit arogan ketika Prancis menepikan para pemain bintangnya. Seperti Karim Benzema, Mathieu Velbuena, dan Samir Nasri tak dibawa Deschamps dalam laga ujicoba ini.

Malah pria berusia 47 tahun itu berspekulasi memakai jasa pemain yang ”kurang terkenal” di level internasional. Mereka antara lain N’Golo Kante (Leicester City), Dimitri Payet (West Ham United), Anthony Martial (Manchester United), dan Kingsley Coman (Bayern Muenchen).

Lihat saja jumlah caps keempat pemain itu jika ditotal berjumlah 30. Masih jauh di bawah jika dibandingkan dengan Benzema (81 caps) atau Velbuena (52 caps).

Bicara usia, barisan pemain muda Prancis juga menggiurkan serta menjanjikan prospek masa depan cerah. Mulai Lucas Digne, 22; Paul Pogba, 23; Martial, 20; juga Coman, 19, menunjukkan performa apik meski usia masih di bawah 25 tahun.

Akan tetapi Deschamps punya pandangan sendiri. Kapten Prancis juara dunia 1998 dan Euro 2000 itu menegaskan lebih mengutamakan pemain yang secara reguler bermain bersama klubnya dan menunjukkan performa apik.

”Pemain bisa berkata apa saja di media tentang dirinya dan Prancis. Akan tetapi saya punya kolom penilaian sendiri untuk memilih siapa yang layak dipanggil,” jelas Deschamps.

Penggawa-penggawa baru seperti Kante dan Payet membuktikan kapasitasnya bersama klubnya musim ini. Kante berpeluang mengantar Leicester untuk kali pertama mengangkat trofi Premier League musim ini.

Juga Payet, kemampuan dribbling, menembak, dan mengumpan mengingatkan akan kejayaan winger Prancis era awal 2000-an seperti Robert Pires dan Sylvain Wiltord.

”Masih ada sisa enam atau tujuh minggu untuk para pemain membuktikan dirinya,” ucap Deschamps.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan