Ofensif atau Tersisih

Dalam analisis Bleacher Report kemarin, meski pincang karena kehilangan Dybala dan Mandzukic Juventus masih bisa menghempaskan Bayern. Kuncinya ada di pergerakan lincah dua winger Juventus.

Formasi empat bek Bayern lemah dalam mengantisipasi bola crossing. Statistik Whoscored kesuksesan duel udara Bayern di bawah Juventus, 46 persen berbanding 57 persen.

Karena itu, Juan Cuadrado dan Roberto Pereyra seandainya dipasang oleh Allegri harus sering melepaskan bola silang. Juventini, sebutan fans Juventus, tinggal berdoa kejituan Alvaro Morata dalam mengeksekusi setiap peluang.

Lalu duel antara Sami Khedira/Juventus lawan Arturo Vidal/Bayern sebagai gelandang di depan empat bek juga sangat vital. Peran keduanya adalah menyetop seringnya pemain lawan melepas tembakan. Bayern lebih agresif dengan rata-rata tembakan gol per laga 1,9 lalu Juventus 1,2.

Mengomentari hilangnya dua pemain pilarnya tersebut, allenatore Juventus Massimiliano Allegri berusaha tetap rileks. Pria berusia 48 tahun itu optimis masih ada harapam bagi timnya buat merebut buat babak selanjutnya.

“Kami akan tetap fokus setelah apa yang terjadi dengan Dybala dan Marchisio. Kami adalah satu tim dan bukan diwakili dua pemain saja,” ucap Allegri seperti diberitakan Sky Sport Italia kemarin.

Dalam 19 laga di kancah domestik, Juventus tak terkalahkan. Juventus juga punya pertahanan terbaik dengan hanya kebobolan 15 gol.

“Kondisi apapun kami harus tetap optimistis. Dan saya selalu percaya dengan kemampuan dan kemauan anak asuh saya,” kata mantan allenatore AC Milan tersebut.

Sedang Bayern Central menulis, der trainer Bayern Josep Guardiola menyempurnakan strategi ofensif Jupp Henyckes. Hal itu berdasar meningkatnya rata-rata ball possesion Bayern sejak 2012 lalu.

Di musim 2012-2013, musim terakhir Henyckes, ball possesion Bayern dalam semusim rata-rata 58 persen. Lalu di era Guardiola, 2013-2014 naik 61 persen. Musim ini, musim pamungkas Bayern naik lagi menjadi 63 persen.

Juventus wajib mewaspadai serangan dari pinggir lapangan yang dibangun Bayern. Eksploitas para gelandang Bayern yang dikomandoi Arjen Robben dan Douglas Costa aman berbahaya.

Musim ini konsentrasi serangan Bayern kuat di sayap. Dari sisi kanan 34 persen, sisi kiri 35 persen, dan dari tengah 32 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan