Imbas Proyek Kereta Cepat, Harga Tanah Melonjak Tinggi

bandungekspres.co.id, CIKALONGWETAN – Sejak dilakukannya groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo untuk pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di Perkebunan Maswati, Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat membuat harga tanah di wilayah itu, tepatnya di Desa Rende mengalami kenaikan cukup tinggi. Harga tanah yang semula per patok (400 meter) Rp 15 juta menjadi Rp 60 juta.

Ketua Karang Taruna Desa Rende Kecamatan Cikalongwetan Fitriana membenarkan, jika saat ini harga tanah melambung tinggi. Hal ini diakibatkan dengan adanya pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Bahkan, selain itu akan dilakukan penataan kota terpadu yang disebut dengan Kota Walini. ’’Memang harga tanah langsung naik dengan rencana proyek ini,” kata dia, di Cikalongwetan, kemarin.

Menurut dia, di Desa Rende sendiri kemungkinan daerah yang terkena dampaknya ada sekitar 300 kepala keluarga (KK). Dari jumlah itu yang kemungkinan terkena dampak adalah Kampung Cigebrig, Kampung Pasir Angsana, Kampung Ciganda yang berlokasi di RW 16, 8, dan 6.  Sementara desa lainnya yang berbatasan dengan Desa Rende yang juga kemungkinan terkena dampak adalah Desa Cikalong di Kampung Dangdeur Tonggoh. ’’Justru saat ini warga Desa Rende menunggu kejelasan dari pemerintah provinsi dan PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia-China) selaku pemegang kuasa dalam proyek pembangunan kereta cepat, kapan akan dilakukan pembebasan tanah dan rumah milik warga. Karena warga juga ingin secepatnya dibebaskan,” tukasnya.

Hal senada diungkapkan Agus Erik selaku Wakil Ketua Forum Silaturahmi  Masyarakat Cikalongwetan Bersatu. Menurut Agus, naiknya harga tanah ini lantaran proyek kereta cepat yang akan dibangun dalam waktu dekat. Saat ini, warga sendiri sudah mematok harga untuk tanah setiap meternya pada kisaran Rp 500 ribu. Harga ini lebih tinggi dari harga nilai jual objek pajak (NJOP) Rp 60 ribu. Bahkan, banyak warga yang kemungkinan terkena dampak yang sebelumnya hanya memiliki surat tanahnya berupa blangko, saat ini sebagian besar sedang mengurus surat-surat akte tanahnya. ’’Mau tidak mau memang harga tanah melonjak tinggi. Tapi, tetap itu untuk masyarakat juga dalam hal ini pemilik rumah atau tanah. Tapi, pada intinya kami dari masyarakat mendukung pembangunan proyek ini. Jangan sampai ada pihak-pihak yang mengganggu untuk pembangunan kepentingan masyarakat,” sahutnya.

Tinggalkan Balasan