Wawrinka Tembus Final Rotterdam

Final ke-18 selama Karir

ROTTERDAM – Petenis Swiss Stanislas Wawrinka meraih prestasi tertinggi dalam selama tampil di turnamen ABN Amro World Tennis yang berlangsung di Rotterdam, Belanda. Unggulan keempat tersebut untuk pertama kalinya akhirnya sukses tiba di babak final ATP Rotterdam setelah di babak empat besar, Wawrinka menumbangkan unggulan kedua Milos Raonic melalui pertarungan ketat 7-6,7-6. Inilah final ke-18 dalam karier petenis yang baru saja kehilangan gelarnya di Australia Terbuka itu.

WAWRINKA - bandung ekspres
TIDAK MENYERAH: Stanislas
Wawrinka akhirnya sukses
tiba di babak final ATP
Rotterdam setelah di babak
empat besar, Wawrinka
menumbangkan unggulan
kedua Milos Raonic melalui
pertarungan ketat 7-6,7-6. Inilah final ke-18 dalam
karier petenis yang baru
saja kehilangan gelarnya di
Australia Terbuka itu.

Di babak final, Wawrinka akan menghadapi petenis Republik Ceko, Tomas Berdych. Unggulan ketiga sekaligus juara bertahan itu berpeluang mempertahankan gelarnya setelah menghentikan pembunuh raksasa, Gilles Simon, 6-2,6-1. Simon melaju ke semifinal setelah menghentikan unggulan pertama Andy Murray di babak perempatfinal, sehari sebelumnya.

Untuk mengalahkan Raonic, Wawrinka yang kini terpental ke peringkat ke-9 dunia memang butuh kerja keras. Juara Australia Terbuka 2014 itu butuh 10 service aces, 25 pukulan winner, serta 6 kali break untuk menghentikan perlawaban Raonic selama satu jam 38 menit. Wawrinka menggagalkan dua kali set point milik Raonic di set kedua yang jadi momen penting kemenangannya.

Kini rekor pertemuannya dengan Raonic semakin mulus dengan 4-0. ’’Secara umum, saya bermain dengan baik saat rally panjang dan bermain sangat agresif. Saya melakukan servis juga dengan baik saat break point. Itu adalah satu atau dua poin yang sangat menentukan dan membuat perbedaan dalam pertandingan itu,’’ ujar Wawrinka seperti dikutip dari situs resmi ATP.

Sementara itu, Berdych hanya butuh waktu 58 menit saja untuk memastikan satu tempat di final. Simon yang tampil digdaya kala menghadapi Murray, kali ini justru melempem di hadapan Berdych. Petenis rangking tujuh dunia tersebut menghasilkan 14 kali pukulan winners serta memenangi 22 dari 23 servis poin. Selain itu, ia juga mematahkan empat kali servis Simon. Meski kalah, Simon masih tetap unggul dalam 10 kali pertemuan mereka. Simon unggul 6-4 atas Berdych.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan