Dua Tewas Karena Penyakit Demam Berdarah

BANDUNG – Seorang bayi meninggal dunia setelah menderita penyakit demam kemarin (26/5). Bayi tersebut bernama Muhammad Zahran Alfahem, berusia enam bulan, anak pertama dari pasangan Indra Robi dan Sani Nuraidah.

DBD
REZA/BANDUNG EKSPRES/JOBMASIH BAYI: Korban demam berdarah, bayi Muhammad Zahran Alfahem, sebelum dimakamkan di kawasan Maleer 5 kemarin (26/5).

Salah satu keluarga korban Muhammad Aulia mengatakan, awalnya diduga bayi Zahran menderita demam biasa. Warga Maleer 5 itupun menuturkan, demam memang mendera Zahran selama empat hari. ’’Setelah sakit demam empat hari, dibawa ke rumah sakit. Ternyata hasil cek darah, korban mengalami demam biasa,’’ ujarnya kepada Bandung Ekspres kemarin.

Menurut Aulia, korban sempat dibawa pulang, namun jatuh sakit lagi. Sebelum meninggal, korban sempat dibawa ke rumah sakit pukul 6.30. Lalu meninggal pukul 7.00 di RSUD Pindad, karena kekurangan darah putih. Ini berarti korban memang menderita demam berdarah.

Setelah kejadian ini, warga melapor kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil via Twitter. Warga ingin segera dilakukan foging atau pengasapan untuk memberantas nyamuk. Ridwan Kamil langsung merespons keluhan warga dengan mengirim utusan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk melakukan pengasapan di kawasan Maleer.

Warga mengaku, sebelumnya sudha meminta pihak RW untuk foging. Namun, pihak RW tidak merespons dengan baik. ’’Alasannya, foging bukan jalan keluar untuk menuntaskan demam berdarah. Bahkan, malah akan menimbulkan jentik baru,’’ ujar Edi Koswara, warga setempat.

Oleh karena itu, warga berinisiatif melapor sendiri kepada wali kota melalui akun Twitter. Warga Kota Bandung ini dimudahkan sekali untuk berkomunikasi dengan wali kota, Tara (warga setempat) mengadukan permasalahan ini ke Ridwan Kamil melalui media sosial dan langsung mendapatkan respons.

Kasus demam berdarah di kawasan Maleer memang terjadi setiap tahun. Sedikitnya, lima orang terkena penyakit ini setiap tahun. Hal ini disinyalir, karena kawasan Maleer berdampingan dengan Sungai Cikapundung.

Sebelumnya, satu anak meninggal akibat demam berdarah di daerah yang sama. Korban pertama meninggal tiga hari yang lalu bernama Hasan, 7, merupakan anak dari Sari. Korban Hasan sudah dimakamkan di Garut. Belum diketahui juga faktor penyebab penyakit demam berdarah lebih sering menghampiri anak-anak. (mgu-rez/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan