Zohri dapat Bonus Rp 250 Juta

JAKARTA- Lalu Muhammad Zohri meraih juara dunia atletik U-20 di Finlandia, Rabu (11/7) malam lalu. Menpora Imam Nahrawi menggelar jumpa pers khusus untuk merayakan kemenangan Zohri sekaligus menelponnya secara langsung. Usai menelpon, Imam memastikan pemerintah akan memberikannya bonus sebagai juara dunia.

“Kami akan memberikan bonus seperti halnya yang kita berikan kepada juara-juara dunia yang lain. Kami akan memberikan itu minimal Rp 250 juta kami siapkan untuk itu,” kata Menpora saat jumpa pers, Jumat (13/7).

Semua kini bangga pada Lalu Muhammad Zohri. Pemuda asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu merebut emas di IAAF World U20 Championships di Tampere, Finlandia. Di nomor paling bergengsi lari 100 meter. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang mengiringi bendera Merah Putih yang dikibarkan Zohri adalah sprinter Indonesia pertama yang mencicipi gelar juara dunia atletik.

Atlet 18 tahun itu mencatatkan waktu terbaik 10,18 detik. Itu mengungguli dua pelari Amerika Serikat, Anthony Scwartz dan Eric Harrison, yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik. “Sangat bangga sekali karena buat sejarah bagi Indonesia, sangat luar biasa,” kata Lalu.

Dia mendapat tiket ikut kejuaraan dunia U-20 setelah mencatatkan waktu 10,25 detik di Invitation Games (test event Asian Games 2018). Awal Juni lalu siswa SMA Ragunan, Jakarta, itu meraih emas di Kejuaraan Asia Junior di Jepang. Saat itu dia mencatatkan waktu 10,27 detik.

Di final kejuaraan dunia kemarin, Zohri menempati line ke-8 atau paling pinggir. Biasanya line pinggir untuk atlet yang kurang diunggulkan. Dia memperlihatkan start mulus dan melejit menjelang garis finis.

Setelah finis, Zohri sempat menunggu beberapa detik untuk melihat pengumuman. Begitu tahu juara, Zohri berlari kegirangan. Namun, dia sempat sulit mencari bendera Merah Putih untuk berselebrasi. Maklum, tidak ada yang mengira dia bakal juara.

Indonesia meloloskan tiga atlet muda ke Kejuaraan Dunia U-20. Selain Zohri, masih ada Halomoan Binsar (lari 400 meter putra) dan Idan Fauzan Richsan (lompat galah putra).

Nah, sebelum berangkat, Zohri dan Idan sempat mengalami masalah pengurusan visa. Khusus Zohri, dia membutuhkan penjamin untuk mendapatkan visa. Sebab, dia yatim piatu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan