Antisipasi Penyakit Musim Penghujan

SOREANG – Menjelang musim penghujan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung telah mempersiapkan Tim medis di setiap Puskesmas yang berada di lima wilayah yang kerap terjadi banjir setiap tahunnya, yakni Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang, Majalaya dan Rancaekek.

Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami mengungkapkan, pihaknya telah menyiagakan tim kesehatan menjelang musim penghujan saat ini. ”Seperti tahun-tahun sebelumnya apabila musim hujan kerap terjadi banjir. Apabila terjadi banjir, maka kami menyediakan pos pos kesehatan dengan 1 Dokter, 1 paramedis, 1 perawat dan 1 pengemudi ambulan,” kata Grace, Minggu (5/1).

Menurut Grace, pihaknya berjenjang dengan istilah ring 1, 2, dan 3. Ring 1 adalah untuk wilayah Puskesmas yang terkena banjir, maka akan dibantu oleh paramedis dari Ring 2 dan Ring 3 untuk melakukan pelayanan di Puskesmas Ring 1.

”Kami sudah siapkan sarana prasarana SDM dan sarana prasarana obat. Ada tim gerak cepat apabila terjadi bencana, sehingga begitu mendapat informasi maka akan segera koordinasi dengan SKPD terkait di wilayahnya, sehingga mengetahui apa saja yang di butuhkan,” jelasnya.

Grace mengimbau kepada masyarakat yang terkena dampak banjir, agar selalu waspada dengan penyakit yang akan menyerang. Oleh karena itu, katanya, agar masyarakat menjaga kebersihan pribadi dan lingkungannya. ”Kami pun terus menyosialisasikan bahaya penyakit yang kerap menyerang di musim hujan tersebut, agar risiko penularan penyakit dapat ditekan, salah satunya melalui penyuluhan Gerakan Hidup Sehat Masyarakat (Germas),” tuturnya.

Dia menyebutkan, sedikitnya terdapat empat penyakit yang kerap menyerang di musim hujan, yakni influenza, demam berdarah, diare, penyakit kulit, dan leptospirosis. ”Jenis penyakit itu harus diwaspadai karena kerap muncul di musim hujan yang menyebabkan banjir,” ucapnya.

Selain influenza, kata Grace, demam berdarah dengue (DBD), dan diare, masyarakat juga harus mewaspadai penyakit leptospirosis, khususnya bagi warga yang terdampak banjir. Pasalnya, banjir menjadi salah satu media penularan penyakit yang ditularkan melalui air kencing tikus itu. ”Leptospirosis adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui kencing tikus, salah satunya melalui banjir,” katanya.

Lebih lanjut Grace menjelaskan, penyakit leptospiroris sendiri dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan. ”Tanda dan gejalanya seperti menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, serta mata merah dan iritasi,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan