7 Orang Tewas Karena Bencana

BANDUNG – Polda Jabar mengumumkan bahwa korban bencana banjir dan longsor di Jabar pada akhir tahun lalu telah ditemukan 7 orang tewas, 4 orang hilang dan 15 luka-luka.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Saptono Erlangga menyebutkan, bencana banjir diketahui secara umum pada pukul 05.00 WIB. Selain itu, ada 40 titik bencana banjir, 40 titik longsor, satu titik jalan amblas, dua titik pergerakan tanah, dan dua titik pohon tumbang.

Dia menuturkan, untuk dampak bencana alam banjir dan longsor di Jabar mengakibatkan 4.000 unit rumah terendam dan sekitar 300 unit rumah rusak.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Saptono menjelaskan, titik-titik banjir terdapat di Kabupaten Indramayu, Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, serta Kota dan Kabupaten Bogor.

“Jumlah korban jiwa akibat banjir paling menonjol be­rada di Kabupaten Bogor,’’jelas Saptono kepada wartawan ketika ditemui di Mapolda Jabar, Kamis, (2/1).

Dia mengatakan, kejadian banjir yang parah terjadi di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Saptono menyatakan di sana sedikitnya empat orang tewas akibat terbawa arus saat ter­jadi banjir. Sedangkan tiga orang belum ditemukan, dan 12 orang luka-luka serta be­berapa rumah terendam air dan rusak.

Lalu di Kampung Parung Sapi, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, sekitar 50 warga terisolasi di dalam rumah dan belum bisa die­vakuasi karena banjir. Warga yang terisolir masih bertahan di atas rumahnya, dan satu orang hilang diduga hanyut terbawa arus.

Sedangkan bencana long­sor di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, menga­kibatkan satu orang mening­gal dunia.

Sebanyak dua korban tewas akibat longsor juga terjadi di Kampung Cibeureum, Desa Curugbitung, Kecama­tan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Adapun kejadian jalan am­blas berada di Kampung Cilaya, Desa Karang Tengah, Keca­matan Babakanmadang, Ka­bupaten Bogor.

“Jalan amblas sepanjang kurang lebih 40 meter dan ketinggian sekitar 50 cm serta kondisi saat ini tidak dapat dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat namun bisa dilalui pejalan kaki,” kata Saptono.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan