KPU Cuma Cari Aman

JAKARTA – Rencana penandatanganan pakta integritas kerahasiaan pernyataan dalam debat Pilpres kedua dianggap mencari simpati pemilih. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penggagasnya pun dinilai cuma cari aman dari berbagai serangan kritik yang menganggap debat pilpres pertama bak lawak politik.

Pengamat politik Emrus Sihombing mengatakan, pakta integritas menunjukkan bahwa KPU belum memberikan kepercayaan kepada rakyat. Sehingga mengajak stakeholder terkait untuk menandatangani pakta integritas.

”Itu hal yang lumrah terjadi. Jika hal tersebut bocor, KPU tidak mau disalahkan. Bisa saja kalau bocor. KPU juga seharusnya ikut menandatangani,” terang Emrus, Rabu (6/2).

Dosen Ilmu Politik Universitas Pelita Harapan ini menuturkan, ketua KPU juga harus ikut mewakili dan menandatangani. Sebab, yang bertanggung jawab terhadap pemilu adalah KPU. Dan pertanyaan tersebut, setelah dibuat akan diserahkan kepada KPU.

”Saya kira dalam penandatanganan tersebut harus sanksi yang jelas. Denda berupa uang. Kalau masuk penjara dan lain-lain bukan ranahnya. Tapi, jika dilanggar dan memberikan uang ke kas negara berarti negara untung,” kata Emrus.

Emrus memaparkan, pada debat pertama publik terjebak dengan kisi-kisi yang diberikan sebelum acara dimulai. Dia menganalogikan, jika soal ujian dan diberikan kepada mahasiswa, bukan membocorkan tetapi memberitahukan.

Menurut Emrus, dirahasikannya soal bukan jadi perkara utama. Sebab, masyarakat sudah pintar dalam menilai jawaban paslon. ”Dengan tidak diberikannya soal, tapi tema sudah jelas. Berarti petanyaan pasti seputar tema. Ada yang perlu dievaluasi. Yakni harus ada penambahan waktu. Jangan cuma 90 menit,” jelasnya.

Emrus mengatakan, jika memang kedua paslon kompeten sebagai kepala negara, waktu 90 menit pasti dirasa sangat minim. Terlebih harus menyampaikan ide dan gagasan sesuai visi misi.

”Waktu debat yang tepat adalah 180 menit. Itu sudah minimal. Supaya elaborasi gagasanya, Jika mereka tidak bisa menghabiskan waktu tetapi masih ada sisa waktu, bisa dibilang mereka tidak menguasai (materi, Red),” beber Direktur Emrus Center tersebut.

Di tempat terpisah, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, panelis dan moderator bakal meneken pakta integritas untuk tidak membocorkan materi debat. ”Kami tadi sepakat. Karena ini rahasia, sangat rahasia. Panelis dan moderator akan menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan bahasan atau proses pembahasan dan rumusan kepada pihak luar,” papar Arief di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan