JAKARTA – Wacana kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo-Kiai Ma’ruf Amin akan diisi menteri-menteri muda kisaran usia 20 – 40 tahun, menghangat. Sejumlah nama digadang akan mengisi kabinet.
Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny Gerard Plate mendukung jika kabinet diisi menteri yang masih muda, segar, memiliki perspektif Indonesia masa depan yang energik, dan tentu dengan dukungan proses politik.
“Kalau dari NasDem banyak. Kami punya kader muda mumpuni,” ungkap Johnny seperti dikutip dari Jpnn.com.
Hal senada diungkapkan anggota Dewan Pakar NasDem,Teuku Taufiqulhadi. Dia mengaku setuju dengan usulan bahwa kabinet harus diisi tokoh muda.
Meski demikian, dia mengatakan generasi muda yang akan mengisi pos menteri sebaiknya yang mempunyai legitimasi politik.
“Lebih tepatnya generasi muda. Di negara yang menganut sistem parlementer, lebih mudah mencari tokoh muda untuk jadi anggota kabinet. Mereka yang terpilih sebagai anggota parlemen biasanya diusulkan jadi menteri,” kata Taufiqulhadi.
Dari daftar politisi NasDem yang lolos ke Senayan, sejumlah sosok muda punya potensi besar. Sebutlah Prananda Surya Paloh dan Rapsel Ali. Keduanya punya latar belakang yang hampir sama, bergerak di bidang media.
Prananda, putra Surya Paloh yang merupakan pemilik Media Group yang membawahi Metro TV dan Media Indonesia.
Rapsel juga lama bersentuhan dengan media. Menantu Ma’ruf Amin ini merupakan salah satu komisaris Fajar Indonesia Network (FIN), kantor berita yang membawahi 92 media cetak, online, televisi, dan radio yang tersebar di Sumatera, Jawa, Sulawesi, NTT, dan Maluku.
Kendati demikian, Partai Nasdem menghormati hak prerogatif presiden untuk memutuskan anggota kabinet. Johny yakin, presiden mempertimbangkan banyak hal dalam memutuskan kabinet.
“Kabinet harus berisi figur kompeten punya rekam jejak baik dan bisa berkoordinasi alias tidak jalan sendiri-sendiri,” tegasnya. (*)