Gizi untuk 1.000 Hari Pertama

BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekda Jabar) Iwa Karniwa mengingatkan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sangat penting disadari para ibu dan ayah muda untuk mencegah stunting atau kecebolan pada anak.

Pemprov Jawa Barat berkepentingan dengan kampanye HPK ini karena kesehatan merupakan investasi utama dalam pembangunan di Bumi Pasundan.

Demikian dikatakan Iwa saat membuka rangkaian Peringatan ke-59 Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2019 di Hotel Patra Comfort, Kota Bandung, Sabtu (6/4/19).

Menurut Iwa, hari pertama kehidupan seorang manusia dimulai dari masa kandungan hingga anak berusia dua tahun. Masa ini adalah periode emas untuk mencetak generasi berkualitas bebas stunting dan masalah gizi lainnya.

“Intervensi pada periode ini tidak boleh diabaikan. Karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan dan produktivitas seseorang,” kata Iwa.

Kecebolan dan masalah gizi lain masih menjadi an­caman kesehatan di kabupa­ten kota Jawa Barat. Pemprov bersama pemerintah kabu­patan dan kota berhasil men­urunkan angka stunting 4,2 persen dalam lima tahun.

Berdasarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) Ke­menterian Kesehatan RI, prevalensi stunting Jabar pada 2013 tercatat 35,3 persen sedangkan pada 2018 turun menjadi 31,1 persen. Pemprov Jabar menargetkan angka stunting lima tahun ke depan ada di bawah 20 persen.

Maka dari itu Iwa meminta berbagai stakeholder menjalan­kan peran dan fungsinya masing-masing dengan mengutamakan komitmen, kontinuitas kampa­nye, konvergensi program, akses pangan bergizi, dan monitoring program.

“Selanjutnya upaya tersebut perlu bersinergi dengan sistem pangan global melalui pene­rapan pola gizi seimbang untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi. Pembangu­nan pertanian dan lingkungan juga harus terpadu,” kata Iwa.

Di tempat yang sama, Ke­pala Bidang Kesehatan Ma­syarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Sri Sudar­ti berharap Hari Gizi Nasional menjadi spirit untuk menga­jak masyarakat berperilaku hidup sehat dan bersih seha­ri-hari. Sehingga nantinya angka harapan hidup masy­arakat Jawa Barat pada 2023 meningkat dari sekarang 72,9 tahun menjadi 76 tahun.

Menurut Sri, peringatan ke-59 Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat berlangs­ung dua hari 6 – 7 April 2019. Hari pertama diisi kegiatan yang sifatnya meningkatkan kapasitas dinas kesehatan dan persatuan ahli gizi di kabu­paten/kota.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan