Emil Larang Jual Hewan Kurban di Trotoar

BANDUNG – Untuk menjaga ketertiban dan keindahan kota Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menghimbau kepada pedagang hewan kurban agar tidak berjualan di atas trotoar atau pinggir jalan.

Himbauan ini ia keluarkan dalam bentuk surat edaran kepada kepala daerah 27 kabupaten/kota di Jabar yang berisi mengenai manajemen kurban.

Dia mengatakan, bejualan di atas trotoar dan pinggir jalan dapat mengganggu hak pejalan kaki, penjualan hewan kurban di trotoar juga dinilai mengurangi keindahan kota.

“Hari ini akan mengeluarkan Surat Edaran Gubernur untuk para bupati dan walikota, saya ingin manajemen kurban yang lebih baik tahun ini,’’kata pria yang akrab disapa Emil usai melepas tim pemeriksa hewan kurban di halaman Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (31/7).

Selain itu, dalam surat edaran juga disebutkan kepada panitian penyelenggara kurban agar tidak menggunakan kantong plastik untuk membagikan daging kurban. Untuk penggantinya bisa menggunakan besek atau daun pisang.

“Saya kira itu budaya daerah yang layak untuk dikembangkan,” tambah RK.

Untuk memaksimalkan penjualan dan memfasilitiasi para muzaki (orang yang wajib membayar zakat) yang terbiasa berbelanja online, RK menginginkan penjualan hewan kurban pun bisa dilakukan secara online.

Poin edaran berikutnya terkait pendistribusian daging kurban yang harus dilakukan secara merata. RK tidak ingin penumpukan daging kurban ada di perkotaan, tapi harus merata hingga perdesaan yang membutuhkan.

“Pastikan saat distribusinya ada kemerataan, jangan bertumpuk di kota tapi daging yang dipotong di kota di distribusikan ke pelosok seperti wilayah Jabar selatan yang lebih membutuhkan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut sebanyak 174 orang pemeriksa kesehatan hewan kurban resmi dilepas. Mereka yang terdiri dari para dokter PDHI Jabar, mahasiswa kedokteran Unpad, hingga dinas terkait ini bertugas memastikan keamanan, kesehatan, dan kehalalan hewan kurban.

Tim bakal melakukan pemeriksaan hewan kurban sejak H-14 hingga pelaksanaan pemotongan. Mereka juga telah memberikan pelatihan kepada 1.800 pengurus DKM dan panitia pemotongan kurban. (yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan