Tuai Polemik, Tetap Dilantik

BANDUNG – Polemik taha­pan seleksi Komisioner Ko­misi Pemilihan Umum (KPU) 16 Kabupaten/Kota di Jawa Barat berakhir dengan pelan­tikan versi pencermatan KPU RI. Ironisnya drama panggung pelantikan itu dilaksanakan pada saat aktifitas libur akhir pekan, di Kantor KPU RI Ja­karta Pusat, kemarin (7/10).

”Permasalahan itu berawal atas perbedaan perspektif penilaian antara KPU RI dengan Tim seleksi terkait tahapan hasil psikotest, hing­ga istilah pencermatan itu terjadi,” ujar Peserta yang terdepak di 10 besar calon komisioner KPU Kabupaten Bandung hasil pencermatan, Vera Hermawan kepada RM­OLJabar.

Pihaknya bersama 16 Kabu­paten Kota di Jawa Barat mengaku sangat dirugikan atas kebijakan itu. Seharusnya, tegas Vera, KPU RI mengam­bil tindakan bijak untuk men­ghentikan dulu semua taha­pan sebelum seleksi keseha­tan dan wawancara lanjutan dari Psikotest.

”Polemik itu menandakan lambatnya KPU RI dalam mengambil tindakan pencer­matan, apalagi telah terpilih­nya 10 calon komisioner ha­sil seleksi dan sudah dipubli­kasikan melalui portal online KPU sendiri,” tuturnya.

Menurutnya, wajar jika tinda­kan arogansi ini akan memun­culkan opini ketidakprofessio­nal KPU RI akibat ketidakmam­puannya dalam memberikan pemahaman kepada Timsel terkait hasil seleksi 10 terbaik di 16 Kab/Kota di Jawa Barat.

”Kami akan menempuh tindakan ketidakpatutan yang dilakukan KPU RI, melalui tindakan etik ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Red.) bahkan melaks­anakan kewajiban selaku anak bangsa untuk patuh pada Undang-Undang dan melay­angkan gugatannya ke PTUN (Pengadilan Tata Usaha Ne­gara),” tandas Vera.

Vera juga mengkhawatirkan arogansi ini disinyalir mengandung unsur politis, terkait perebutan 32 juta lebih jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jabar.

”Indepedensi KPU akan di­pertanyakan, mereka yang terpilih akhirnya akan mera­sakan beban psikologis, apa­lagi untuk komisioner di Ka­bupaten Bandung. Sudah tidak terpilih 10 besar, tiba-tiba dipanggil kembali atas hasil pencermatan dan hari ini dilantik,” katanya.

Vera berharap, carut marut­nya tahapan seleksi komisio­ner KPU Kabupaten/Kota jangan sampai berimbas pada menurunnya partisi­pasi pemilih di Jabar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan