Satgas Beri Ultimatum PSSI

JAKARTA – Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menerangkan, Satgas Antimafia Bola yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karna­vian terus melakukan penyeli­dikan terkait dugaan penga­turan skor terhadap pertan­dingan Liga Indonesia.

Dijadwalkan, bahkan mulai pekan depan pemeriksaan saksi-saksi bakal dilanjutkan.

“Sudah lebih dari delapan orang diperiksa setelah satgas itu dibentuk dan dikendalikan oleh Pak Wakapolri Komjen Ari Dono. Pekan depan kami merencanakan pemeriksaan beberapa saksi,” kata dia ke­pada wartawan kemarin.

Dia menegaskan, dari pe­meriksaan awal sudah dite­mukan pihak yang diduga menjadi mafia dan mengatur skor pertandingan.

“Sudah mengarah (pelaku) dan kami tambah lagi, tak cukup dengan saksi yang ada. Minggu depan kami panggil lagi sekitar lima hingga enam orang saksi,” papar Dedi.

Keenam orang saksi itu be­rasal dari wasit, PT Liga In­donesia, Kemenpora, PSSI dan pihak masyarakat.

“Mulai Rabu, Kamis, dan Jumat akan dimaksimalkan peme­riksaan,” tandas mantan Waka­polda Kalimantan Tengah itu.

Sementara itu, Wakil Ketua Satgas pemberantasan anti­mafia sepakbola, Brigjen Pol Krishna Murti memberi an­caman kepada PSSI. Dia bilang kalau PSSI tak boleh menca­ri-cari alasan ketika akan disidik nanti.

Ancaman Krishna tak bisa dianggap sepele. Dalam sepak terjangnya, dia merupakan polisi yang berhasil menga­tasi berbagai masalah serius.

Krishna pernah membubar­kan lokalisasi Kalijodo. Tugas tersebut dijalaninya saat men­jadi Kapolsek Penjaringan. Krishna juga pernah menjadi ketua tim dalam mengungkap kasus pembobolan Citibank yang melibatkan Malinda Dee.

Kasus menonjol yang di­tangani Krishna ialah soal meninggalnya Mirna Salihin diduga akibat Sianida. Tentu dengan sepak terjang yang dilakukan, bisa menjadi ja­minan pemberantasan mafia sepak bola Indonesia yang sudah mengakar sejak lama.

PSSI sebelumnya berjanji akan bersikap terbuka. Mela­lui Waketum Joko Driyono, Tim Adhoc bentukan mereka diyakini siap untuk bekerja sama dengan satgas.

“Jangan nanti kemudian menutup diri, beralasan in­tervensi pihak luar ya, pak,” bilang Krishna dalam akun Instagram pribadinya. (jppn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan