Longsor Kubur Satu Rumah di KBB, Timbun Ibu dan Anak

BANDUNG – Ibu dan anak dilaporkan tewas setelah tertimbun material tanah saat longsor menimpa satu rumah di Kampung Bonjot, RT 3/RW 11, Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat. Longsor tersebut diketahui terjadi setelah hujan deras, Minggu (4/3) malam.

Dalam keterangan resmi BPBD Jabar, rumah yang berdampak tanah longsor sebanyak empat unit. Sedangkan yang terancam sebanyak 7 unit. Longsor terjadi karena curah hujan yang tinggi. Kejadian longsor pun terjadi pukul 06.00, Senin (5/3).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Dicky Saromi memperbaharui data korban meninggal dunia menjadi 3 orang. Yakni Damah, 41 selaku Ibu Rumah Tangga, Puja Nurbayanti, 14, dan Ari, 7, pelajar.

Kepala Desa Buninagara Acep Hadiansyah mengungkapkan, korban tewas diketahui Damah, dan Ari, belum ditemukan. Sementara, jasad Puja ditemukan sekitar pukul 09.00. Sedangkan jasad ibunya hingga sekitar pukul 15.00 masih dalam pencarian petugas.

Sementara itu, sedikitnya tujuh keluarga di sekitar lokasi longsor mengungsi ke rumah kerabat mereka untuk menghindari longsor susulan.

Berdasarkan pantauan, longsor berasal dari bukit setinggi 300 meter menutupi badan jalan desa. Dari jalan tersebut, longsor menimbun rumah Damah yang ada di bawahnya dengan kedalaman 100 sentimeter.

Acep mengatakan, saat terjadinya longsor kondisi curah hujan kecil. Namun, pada malam harinya hujan deras terus turun di ”Kedua korban merupakan ibu dan anak. Sementara, suaminya pak Kuswandi, 51, selamat dalam peristiwa itu karena sudah pergi bekerja di pagi hari. Longsornya terjadi sekitar pukul 6 pagi,” ungkapnya di lokasi kejadian.

”Sebelumnya tidak ada tanda-tanda bakal longsor. Justru kami memprediksi itu di titik lain rawan terjadinya longsorm” urainya di lokasi kejadian.

Dia menambahkan, dua korban longsor saat kejadian tengah beraktivitas di rumahnya. Sang ibu tengah menyiapkan sarapan untuk anaknya yang akan berangkat sekolah. ”Informasi yang kami terima ibunya menyiapkan sarapan untuk anaknya sebelum pergi sekolah,” kata dia sambil menyebutkan terjadinya longsor di kampung tersebut untuk kali pertama terjadi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah KBB Dicky Maulana menuturkan, petugas kesulitan mencari jasad korban lantaran ketebalan longsoran tanah. Sebab, pencarian korban dilakukan secara manual.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan