Launching One Pesantren One Product

BANDUNG – Untuk menciptakan kemandirian di kalangan pondok pesantren Gubernur Jawa Barat me­luncurkan program One Pesantren One Product (OPOP) di Pondok Pe­santren Al Ittifaq Kampung Ciburial Desa Alam Endah, Rancabali Kabu­paten Bandung.

Gubernur Jawa Barat Ridawan Ka­mil mengatakan, program ini meru­pakan salah satu program dari 17 program untuk mewujudkan Pesan­tren Juara. Terlebih, konsep itu tak jauh berbeda dengan program satu desa satu perusahaan yang ia janji­kan saat kampanye.

”Intinya sama memberdayakan dalam lingkungan keumatan Islam khususnya bagaimana pesantren ini bisa berdaya tanpa harus mengandalkan donasi dari orang­tua siswa atau pemerintah,” kata pria yang akrab disapa kang emil ini kemarin (12/12).

Dia memaparkan, program OPOP untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk program eko­nomi keumatan. Tujuan besarnya, adalah pengembangan ekonomi keumatan dapat mengikis angka gini rasio serta menekan aktivitas urbanisasi.

”Gabungan program pesantren atau desa akan mengurangi gini rasio dan ketimpangan desa dan kota yang ma­sih ada. Nah diharapkan gagasan ini akan berbuah pada peningkatan ke­sejahteraan desa, mengurangi mig­rasi dan ketimpangan,” ucap Emil.

Dia menyebutkan, di Jabar 9000 persantren di Jabar.Namun, tahap awal baru 600 persantren yang akan dilibatkan. Pihaknya, berharap ker­jasama dengan Camat menerapkan OPOP ini untuk menominasikan satu pesantren yang paling siap untuk ikut program ini.

Sedangkan, bagi pesantren yang belum memiliki usaha nanti akan diedukasi. Pihaknya, akan terus men­dampingi setiap pesantren dalam menjalankan program ini.

’’Produk yang dihasilkan pesantren harus memiliki pasar yang jelas, dari mulai pertanian hingga bidang otomotif,”kata dia.

Untuk pembinaan lanjut dia, pem­prov akan menerjunkan tim dari dinas Koprasi, Usaha Kecil Mikro. Sekaligus membantu mencarikan pasar pembeli.

’’Pemprov Jabar telah menjaring relasi dengan swasta yang bisa me­nampung produk dari pesantren. Nanti, akan ada partner dari pemprov yang akan menitipkan produk yang harus diproduksi,”kata dia.

Dia berharap, dalam lima tahun ke depan terjadi lonjakan dari segala sektor agar kian maju. Tak terkecua­li pada ekonomi di setiap pesantren.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan