Perjuangan Guru Honorer Berprestasi

jabarekspres.com, SOREANG – Mungkin cerita yang dialami Tatan kusnawan seorang guru Honorer ini memiliki kisah sama dengan jutaan guru honor lainnya. Tetapi, berkat keuketan dan kesabaran yang dimiliki Tatang akhirnya menjadikan dia sebagai seorang guru yang berprestasi.

Menjadi guru adalah cita cita bagi Tatang sejak kecil, saat ini sudah hampir 15 tahun dia mengajar di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang terletak dipelosok Kecamatan Rancabali.

Tatang menyadari berstatus sebagai guru Honorer tidak memberikan penghasil besar baginya. Sehingga, untuk menambah penghasilan untuk menhidupi keluarga dan dua buah harinya dirinya membuka les tambahan dan menjadi tukang ojek.

“Pernah bertahun tahun mengajar dengan upah Rp. 15 ribu per bulan tapi saya syukuri saja,”ucap Tatang.

Tatang saat ini mengajar di kelas VI SDN Pasir Luhur di Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali sebetulnya banyak memiliki prestasi, berbagai penghargaan tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Nasional sudah diperoleh dengan hanya menyandang sebagai guru Honorer.

Saat menjadi guru honorer di SDN Patengang, Tatang juga melanjutkan pendidikannya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung jurusan Pendidikaan Gurus Sekolah Dasar (PGSD) dan lulus pada 2001. Tujuannya kuliah, karena memang menjadi salah satu persyaratan untuk bisa mengajar di sekolah dasar.

Bahkan, salah satu kebanggan yang dia raih adalah pernah mendapatkan penghargaan sebagai guru katagori PKN Konstitusi, juara lomba guru inovasi. Tak hanya itu saja, berbagai perhargaan dari sejumlah perlombaan karya tulis ilmiah pun sudah sandangnya. Selain itu, kecintaannaya berorganisasi membuat dipercaya sebagai Ketua Kwaran Pramuka Kabupaten Bandung.

Dirinya menambahkan, salah satu sosok yang dia kagumi adalah almahum pejuang pendidikan asal Kabupaten Sumedang, Een Sukaesih. Membuat dia terdorong g semangatnya untuk terus mengadikan diri di dunia pendidikan.

“Beliau merupakan salah satu figur yang membuat saya termotivasi untuk terus mengabdikan diri di dunia pendidikan. Sebenarnya saya sudah lama ingin menemuinya, Cuma sayangnya tidak kesampaian dan beliau sudah mendahului kita semua,” kata Tatang (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan