Jalur Kolmas Rawan Longsor

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Jalur Kolonel Masturi (Kolmas) tepatnya di samping Villa Pleasent Hill, Kampung Karamat, RT 7/6, Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang perlu diwaspadai seiring dengan turunnya hujan selama dua pekan ini. Jalur yang menewaskan 4 orang akibat longsor tersebut, hingga saat ini perbaikannya belum optimal.

Dari pantauan di lokasi, jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini, kondisinya masih memprihatinkan. Di lokasi bekas longsor dari arah Cisarua menuju Lembang, di badan jalan yang menjadi salah satu titik rawan longsor saat ini hanya dibatasi oleh bantalan-bantalan karung pasir dan pagar bambu seadanya.

Sementara untuk tebing yang sempat ambruk di sisi kanan jalan, meski sudah dibuat trap, namun kondisinya tampak belum begitu stabil dan gundul berupa tanah merah. Para pengendara yang akan melintas harus bersabar dengan pemberlakuan sistem one way (satu arah).

Andri Sobari, 35, salah seorang pengendara sepeda motor mengaku khawatir saat harus melintas ke bekas lokasi longsor di Jalan Kolonel Masturi, apalagi ditambah saat musim hujan seperti sekarang ini. Selain, jalannya yang berbelok, juga kondisi tebing bekas lokasi longsoran yang menjulang di sisi jalan tampak belum begitu stabil hanya berupa tanah merah yang gundul.

”Mau lewat mana lagi selain jalur ini, terpaksa saja lewat jalan ini,” ungkapnya kepada wartawan di Lembang  kemarin (12/2).

Menurutnya, pemerintah terkait semestinya tanggap untuk mengantisipasi dan menghindari terjadinya kemungkinan terburuk. Pasalnya, jalur tersebut menjadi akses paling efektif yang menghubungkan antara Kecamatan Lembang, Cisarua, Parongpong, Padalarang, sebagian Kota Cimahi dan sebagian Kota Bandung.

”Harusnya langsung diperbaiki secara maksimal. Karena hujan seperti saat ini bisa menimbulkan longsor lagi,” tegasnya.

Terpisah, Kanitlantas Polsek Lembang AKP Asep Ratman menilai, sejauh ini jalur Kolmas dibekas lokasi longsor belum mendapat perhatian yang serius. Perbaikan yang dilakukan di bekas lokasi longsor sangat mengkhawatirkan, pasalnya di titik bekas lokasi longsor hanya dibatasi oleh karung-karung pasir dan pagar bambu.

”Perbaikan pasca longsor berdasarkan pantauan yang menggunakan jalur tersebut sungguh memprihatinkan dan mengerikan, karena dikhawatirkan adanya longsor susulan apalagi dimusim penghujan seperti bulan ini,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan