Guru dan Siswa Berkesempatan ke Australia

jabarekspres.com, SOREANG – Sedikitnya 42 Siswa SMP dan 39 Guru non PNS di Kabupaten Bandung akan diberangkatkan ke Kota Adelaide Australia.

Bupati Kabupaten Bandung Dadang M. Naser mengatakan, pemberangkatan siswa dan guru ke Australia merupakan peserta program Teacher Develoment Profesional (TDP) dan Program Leader Reading Challenge (PLRC)

Menurutnya, kegiatan ini akan menjadi program tahunan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung, sebagai upaya meningkatkan profesional para guru dengan visi dan misi, maju, mandiri dan berdaya saing.

“Kami coba juga bagaimana perkembangan di Negera lain, seperti di Adelaide. Disana itu fokus terhadap pemahaman bagaimana dakodik, metodik dan petago pendekatan pembelajaran,”jelas Dadang ketika ditemui kemarin (2/8)

Selain itu, mereka rencananya akan Home Stay.Sehingga, memberikan pengalaman kepada guru dan siswa untuk memahami karakter dan budaya negara lain dalam pembelajaran.

Dadang menilai, sistem manajemen pendidikan di Kota Adelaide memang menjadi salah satu yang terbaik dari negara lainnya. Tidak salah, Adelaide selalu menjadi tujuan dari sejumlah negara sebagai rujukan pendidikan yang bisa diterapkan.

“Bagaimana cara mendidik, kurikulum dan yang lainnya, agar nantinya bisa diterapkan disini. Jadi lebih ke sistem manajemen pendidikannya,” ujar Dadang.

Dadang memaparkan, beberapa program pendidikan yang sekarang tengah digencarkan adalah budaya membaca.Bahkan, membaca harus menjadi hobi dan kesenangan bagi para siswa.

“Para siswa pun dilatih agar memahami buku yang mereka baca. Dan program ini sudah berjalan di Kabupaten Bandung. Terus kami kuatkan. Semoga tahun depan lebih banyak yang bisa diberangkatkan,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H.Juhana mengatakan, program ini adalah, program rutin pemerintah Kabupaten Bandung. Cuman tahun sekarang diprioritaskan guru non PNS dan Siswa Siswi dari Sekolah Swasta.

Menurutnya, Siswa dan guru yang diberangkatkan hasil seleksi yang dibentuk Disdik khusus untuk menyeleksi, diantaranya tes tulisan dan lisan, minimal pandai bahasa Inggris sebagai potensi dasar.

“Karena mereka semua pergi kesana untuk belajar bukan bertanding,” tuturnya

Ditempat sama, salah satu siswa SMP Ani’mah Margahayu Muhamad Juliansyah Pratama Harahap merasa bangga bisa berangkat ke negeri australia untuk mendapatkan pengalaman dan bisa mengetahui sistem belajar di negara lain.

Tinggalkan Balasan