BRI Pangkas Persediaan Uang Tunai

jabarekspres.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mengurangi persediaan uang tunai untuk kebutuhan Lebaran tahun ini. Tahun lalu, BRI menyediakan Rp 30 triliun, sedangkan tahun ini hanya Rp 23 triliun.

Pengurangan itu dilakukan karena kebutuhan uang tunai selalu lebih rendah daripada persediaan. Misalnya, dari persediaan Rp 30 triliun, penyerapan masyarakat hanya Rp 21-22 triliun.

”Sekarang ngapain kami sediakan uang tunai banyak-banyak, nganggurnya nanti juga banyak, enggak terpakai,” jelas Wakil Direktur Utama BRI Sunarso saat berdiskusi bersama wartawan kemarin.

Pengurangan persediaan uang tunai juga disebabkan semakin meluasnya budaya transaksi secara nontunai. Masyarakat semakin terdidik menggunakan fasilitas e-channel BRI.

Pemberian diskon tarif tol untuk penggunaan uang elektronik pun diyakini mendorong masyarakat mengurangi transaksi dengan menggunakan uang tunai. Uang elektronik Brizzi sudah tersebar hingga 6,4 juta unit dan ditargetkan menjadi 7 juta unit pada tahun ini.

Tahun lalu, intensitas transaksi nontunai di jalan tol dengan menggunakan Brizzi mencapai 60.000 kali per bulan. Hingga pertengahan tahun ini, jumlah tersebut naik menjadi 200.000 kali per bulan.

”Selain memanfaatkan uang elektronik, masyarakat menggunakan kartu debit dan kredit serta bertransaksi melalui handphone. Belum lagi, agen BRI-Link yang tersebar dan jumlahnya yang sekarang mencapai 110.000 unit itu mengurangi kebutuhan uang tunai,” ucap Sunarso.

Budaya cashless tersebut juga bermanfaat untuk efisiensi perbankan. Semakin banyak bank yang menyediakan uang tunai, biaya yang ditanggung bank semakin besar. Misalnya, biaya asuransi, distribusi, dan keamanan.

Biaya penyediaan uang tunai yang besar pun dapat menghambat percepatan pertumbuhan kredit. Padahal, likuiditas dalam sistem keuangan Indonesia masih terbatas. (rin/c23/noe/rie)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan