bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat tengah menyusun detail engineering design (DED) pembangunan Jembatan Pabuaran yang menghubungkan Kampung Pabuaran, RT 01/11, Desa Rancapanggung dengan Kampung Bonceret, RT 06/10/ Desa Rancapanggung/ Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat akibat roboh pada Rabu 20 April 2016 lalu.
Seperti diketahui, bermula dari derasnya air Sungai Ciminyak menyebabkan Jembatan Pabuaran roboh yang memutus akses kedua desa tersebut. Bahkan, jembatan tersebut sebagai jalur alternatif menuju Desa Cikadu, Kecamatan Sindangkerta.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bandung Barat, Muhammad Ridwan mengungkapkan, saat ini pihaknya akan menyelesaikan terlebih dahulu DED untuk jembatan yang roboh tersebut. Untuk sementara, jembatan tersebut masih menggunakan bambu sebagai perbaikan sementara.
”DED tengah disusun dan kita targetkan Maret selesai. Kalau sudah selesai, kita bisa menghitung kebutuhan. Namun, kalau kita hitung-hitung kebutuhannya bisa mencapai Rp 1 miliar,” kata Ridwan di Ngamprah kemarin (22/2).
Jembatan yang memiliki panjang 24 meter dan lebar 5 meter, kata Ridwan, tidak masuk pada anggaran murni 2017. Namun, pihaknya mengupayakan dapat mengejar dengan menggunakan anggaran perubahan 2017. ”Tapi, tetap kita lihat nanti diperubahan. Kalaupun anggaran ada, kita juga harus melihat waktunya. Biasanya kalau diperubahan waktunya sempit karena habis dengan proses lelang dan faktor cuaca yang bisa mengganggu pengerjaan di lapangan,” terangnya.
Kendati demikian, pihaknya akan mencari solusi lain agar pengerjaan jembatan tersebut dapat dikerjakan secepatnya melalui anggaran bantuan gubernur (bangub). ”Untuk mendapatkan bangub harus ada DED atau dokumen. Karena melalui DED akan terlihat kajian bangunannya. Kita ingin membangun jembatan tersebut benar-benar kuat kontruksinya dan tidak asal-asalan,” ungkapnya. (drx/fik)
