Azis Tewas, Kena Ledakan Strika Uap

jabarekspres.com, CANGKUANG – Tragis, Azis (27), warga Kampung Bandasari , RT 03/15, Desa Banjarsari, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, tewas dirumahnya, setelah ledakan yang berasal dari tabung stim uap (strika uap) di home industri milik  korban, Senin (13/11).

Kapolsek Banjaran, Kompol Susi Rachmi, mengatakan kejadian tersebut pertama kali diketahui oleh salah seorang saksi, Yani Suparlan yang merupakan tetangga korban. Ia mendengar ledakan keras yang berasal dari rumah korban yang merupakan tempat konveksi jas almamater.

“Ledakan tersebut diduga, tabung gas yang disambungkan ke setrika uap tersebut meledak karena terjadi kebocoran. Akibatnya, badan korban sampai terpental 8 meter dari posisi ledakan atau meja setrika. Selain korban tewas, dalam peristiwa ini seorang lainnya mengalami luka bakar yang serius,” kata Susi saat ditemui di mapolsek Banjaran, Senin (13/11).

Susi menjelaskan, awal mula kejadian ketika korban sedang melakukan aktifitasnya sehari-hari yaitu sedang menyetrika baju pesanan dengan menggunakan strika uap diduga pengontrol tabung uap yang digunakan mengalami kerusakan sehingga ketika temperatur uap melebihi batas dan tidak terkontrol oleh korban sehingga mengakibatkan ledakan,” jelasnya.

Menurut Susi, korban ditemukan meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan. Kakinya hancur dan terpisah, sedangkan di badannya ditemukan luka-luka yang serius. Selain itu, terlihat puing-puing di ruangan setrika tersebut berhamburan, bersama dengan kain-kain untuk konveksi. Genteng rumah dan sebagian dinding rumah roboh akibat ledakan tersebut. “Kerusakan rumah ditaksir mencapai 70 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut lagi, Susi mengungkapkan, bahwa selain korban, ada korban lainnya, yaitu, Neli (23) yang merupakan istri korban. Ia, kata Susi, mendapatkan luka bakar yang serius dan langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang oleh warga sekitar.

“Begitu sampai di TKP, saksi Suparlan, mendapati Neli dalam keadaan tergeletak, saat ditemukan Neli dipegang oleh ibunya, Bu Nira,” pungkasnya. (yul/yan)

Tinggalkan Balasan