Alumni KP Salurkan Bantuan

jabarekspres.com, DAYEUHKOLOT – Untuk meringankan korban bencana Banjir di Kabupaten Bandung, Alumni SMA Karya Pembangunan (KP) Baleendah angkatan 90′  menyalurkan bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada warga secara langsung di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah.

Koordinator Alumni SMA KP Baleendah angkatan 90′ , Hj. Holly mengatakan, pihaknya telah melaksanakan pemberian bantuan kepada para korban banjir yang jarang terjamah oleh donatur lainnya.

Menurut perempuan yang akrab disapa Atie ini, pemberiaan bantuan didasarkan pada rasa kemanusian untuk saling berbagi kepada masyarakat yang sedang ditimpa musibah. Sehingga, dia bersama rekan-rekan alumni secara spontanitas mengumpulkan sumbangan tersebut kepada sesama alumni KP.

“Demi kemanusiaan, kami mengumpulkan teman-teman semasa SMA dulu untuk menjadi donatur. Dan untuk penyalurannya kami sengaja mencari daerah yang kurang terjamah oleh donatur lainnya,” kata Atie saat diwawancara ditempat pengaluran sembako di Kampung Citeurep, Senin (20/11).

Dirinya mengatakan, paket yang disalurkan, sebanyak 200 bingkisan yang terdiri dari berbagai macam keperluan rumah tangga seperti, Susu, pembalut bayi, pakaian, makanan dan lain-lainnya.

“Meskipun tidak banyak, tapi kekompakan ini yang diharapkan,” cetus dia.

Dirinya menilai, niat berbagi kepada sesama merupakan bentuk kepedulian dan rasa syukur bagi seluruh anggota Alumni untuk mebagi sebagian rizkinya dengan sukarela.

Selain itu, pihaknya mengaku, dalam penggalangan bantuan hanya beberapa hari saja memberirtahukan rencana tersebut melalui media sosial. Namun, diluar dugaan responnya sangat baik.

“Hanya dalam waktu dua hari, kami bisa mengumpulkan ratusan paket untuk soudara-soudara kita yang terkena bencana, mudah-mudahan mereka iklas dan tabah diberi ujian ini,” ucapnya.

Atie juga berharap, bencana banjir yang terjadi sudah menjadi langganan setiap tahunnya harus segera ditangani. Sehingga, masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah maupun daerah lainnya dapat hidup dengan tenang dan tidak ada perasaan cemas.

“Harus di nomer satu penanggulangan banjirnya, karena apabila banjir, banyak ribuan warga yang menjadi korban, selain itu, kemacetan lalulintaspun sangat parah dan perekonomianpun melemah. Kita yang tidak terkena banjir tapi imbasnya kena juga, karena akses jalan terputus,” pungkas Atie. (opl/yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan