Akui Ingin Islamkan NKRI

jabarekspres.com, JAKARTA – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) akhirnya blak-blakan menyikapi pemerintah yang berniat membubarkan mereka. Di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) HTI Jakarta Selatan kemarin (9/5), Juru Bicara Ismail Yusanto mengakui bahwa mereka ingin mengislamkan Indonesia. ’’Tetapi bukan meng-arabkan Indonesia,’’ tandasnya.

Di damping Ketua DPP HTI Rohmat S. Labib, Ismail menjelaskan tidak ada yang salah dengan misi dakwah mereka selama ini. Termasuk misi dakwah Islam terkait aqidah, syariah, dakwah, khilafah, maupun syahksiyyah. ’’Sekarang ada keluarga Islam, ada sekolah Islam, dan bank Islam. Kenapa takut sama negara Islam,’’ jelasnya.

Dia lantas menjabarkan bunyi pasal 59 UU 17/2013 tentang Organisasi Kemasyarakat (Ormas). Dia mengatakan, di pasal tersebut diatur larangan ormas terkait dengan menganut, mengembangkan, serta menyebarkan ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila.

Ismail menegaskan, di pasal tersebut tidak diatur atau ditulis bahwa ajaran Islam adalah bertentangan dengan Pancasila. Di penjelasan pasal 59 UU 17/2013 dinyatakan bahwa ada dua ajaran atau paham yang bertentangan dengan Pancasila. Yakni paham ateisme dan komunisme (Marxisme-Leninisme). Tidak ada keterangan bahwa Islam, bahkan Islam radikal sekalipun, sebagai paham yang bertentangan dengan Pancasila.

Ismail kemudian menjelaskan tentang konsep khilafah atau yang selama ini diserukan oleh HTI. Dia menegaskan khalifah yang dimaksud adalah kepemimpinan yang menerapkan hukum Islam secara kafah (total).

’’Kalau ada yang bertanya, lantas umat yang non Islam bagaimana? Tidak perlu takut. Tidak perlu cemas,’’ jelasnya.

Menurutnya, Islam itu ada untuk masyarakat yang heterogen. Ismail mengatakan Islam tetap akan memberikan perlindungan kepada umat non Islam.

Sementara itu, Ismail juga menjawab pertanyaan, apakah ke depan HTI akan berevolusi menjadi partai politik (parpol). ’’Sampai detik ini, saya tegaskan tidak ada keinginan ke situ (mendirikan parpol, Red),’’ tuturnya.

Dia lantas mengatakan, secara harfiah Hizbut Tahrir sendiri artinya adalah partai (hizbut) dan pembebasan (tahrir). Misi Hisbut Tahrir sebagai partai umat Islam adalah membebaskan umat Islam yang sebelumnya menghamba ke manusia, menjadi menghamba ke Allah. ’’HTI tidak menjadi partai dalam konteks partai politik yang ada di Indonesia sekarang ini,’’ tandasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan