Livi Zheng, Sutradara Muda Indonesia yang Sukses Menembus Hollywood

[tie_list type=”minus”]Film Diputar Serentak di AS, Masuk Seleksi Nomine Oscar[/tie_list]

Kiprah Livi Zheng di dunia perfilman nasional memang hampir tidak terdengar. Tetapi, siapa sangka, sutradara perempuan Indonesia itu justru mulai diperhitungkan di jagat perfilman Hollywood. Bagaimana bisa?

Laporan Dody Bayu Prasetyo, Jakarta

LIVI-ZHENG
Muhamad Ali/Jawa Pos
PERCAYA DIRI: Livi Zheng saat mampir di kantor redaksi Jawa Pos Jakarta kemarin (8/7). Dia bercerita tentang perjuangannya menembus perfilman Hollywood, AS.

SIAPA yang mengenal Livi Zheng sebagai sutradara film asal Indonesia? Tidak banyak yang tahu. Dia memang lebih dikenal di negara lain. Tidak main-main, namanya sedang naik daun di ’’ibu kota’’ perfilman dunia, Hollywood, Amerika Serikat. Filmnya, Brush with Danger, mendapat apresiasi positif di AS saat diputar serentak di Negeri Paman Sam itu tahun lalu.

Livi saat ini sedang mengurus izin untuk pemutaran film action-nya tersebut di Indonesia. Karena itu, perempuan kelahiran Malang, Jawa Timur, tersebut mesti pulang ke tanah air untuk kepentingan itu.

Kemarin (8/7) Livi mampir di kantor redaksi Jawa Pos (Group Bandung Ekspres) di Kebayoran Lama, Jakarta. Dia menceritakan perjuangannya menembus Hollywood. Hebatnya, film yang proses pembuatannya memakan waktu setahun pada 2013 itu kini masuk seleksi untuk nomine peraih penghargaan 87th Academy Awards atau Piala Oscar 2015 untuk kategori best picture. Film Livi dimasukkan kelompok film lokal Amerika.

’’Filmku sempat masuk dalam daftar 323 judul film yang diseleksi untuk dinominasikan meraih Piala Oscar 2015,’’ kata Livi dengan logat khas Jawa Timur yang dipertahankannya, meski telah delapan tahun tinggal di AS.

Anak kedua di antara tiga bersaudara tersebut menjelaskan, meski akhirnya filmnya tidak lolos sebagai satu di antara delapan nomine peraih Oscar, dirinya tetap merasa bangga. Menurut dia, mendapatkan 1 persen suara dari ribuan film yang diproduksi di AS untuk masuk seleksi nomine Oscar sudah merupakan prestasi ’’besar’’. Apalagi, Brush with Danger merupakan film layar lebar perdana yang dibuat perempuan 26 tahun tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan