JABAR EKSPRES – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, merespons penolakan sebagian warga terhadap rencana pemindahan Terminal Cicaheum yang berkaitan dengan pengembangan sistem Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Bandung.
Ia menegaskan bahwa pembangunan BRT merupakan kebijakan strategis yang tidak berdiri sendiri, melainkan hasil kesepakatan lintas pemerintahan yang wajib dijalankan.
Farhan menjelaskan, program BRT bukan semata-mata inisiatif Pemerintah Kota Bandung. Kebijakan tersebut telah disepakati bersama oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, serta pemerintah kabupaten dan kota di wilayah Bandung Raya. Bahkan, proyek ini juga mendapat dukungan dari lembaga internasional, termasuk World Bank.
Baca Juga:Alih Fungsi untuk Depo BRT Masih Alami Penolakan, Kepala Terminal Cicaheum: Alhamdulillah KondusifWarga Terminal Cicaheum Tolak Rencana Perubahan Fungsi Menjadi Depo BRT
“Bus Rapid Transit ini adalah program yang memang harus kita laksanakan karena sudah menjadi kesepakatan antara pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten, termasuk dukungan dari World Bank,” ujar Farhan saat ditemui, Minggu (14/12/2025).
Menurutnya, pengembangan sistem transportasi massal seperti BRT merupakan langkah penting untuk menjawab persoalan kemacetan, polusi udara, serta ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
Karena itu, kebijakan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam membangun sistem transportasi yang lebih terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan di Kota Bandung.
Meski demikian, Farhan tidak menampik adanya berbagai tantangan di lapangan, terutama terkait rencana pemindahan Terminal Cicaheum.
Ia mengakui, masih terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, salah satunya adalah meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat yang terdampak langsung oleh kebijakan tersebut.
Farhan memahami kekhawatiran warga, baik yang berkaitan dengan perubahan pola mobilitas, potensi terganggunya akses transportasi, hingga dampak terhadap aktivitas ekonomi di sekitar kawasan terminal.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bandung tidak menutup mata terhadap aspirasi masyarakat.
Baca Juga:Antisipasi Urbanisasi, Disdukcapil Kota Bandung Buka Posko Pendataan Masyarakat di Terminal CicaheumTerminal Cicaheum Kota Bandung Masih Landai dari Aktivitas Pemudik
“Masukan dari warga tentu menjadi perhatian kami. Karena itu, komunikasi dan dialog akan terus dibuka agar kebijakan yang diambil benar-benar mempertimbangkan kepentingan publik,” katanya.
Sebagai bentuk komitmen tersebut, Pemkot Bandung tengah mengkaji sejumlah opsi untuk meminimalkan dampak pemindahan Terminal Cicaheum. Salah satu alternatif yang dipertimbangkan adalah menjadikan kawasan terminal tersebut sebagai bagian dari sistem feeder atau angkutan pengumpan BRT.
