JABAR EKSPRES – Akses jalan utama yang menghubungkan Desa Nanggerang dan Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terputus total akibat longsor ternyata dipicu pergerakan tanah.
Putusnya jalur vital itu membuat ratusan warga terisolasi dan kesulitan mengakses kebutuhan dasar.
Sekadar diketahui, longsor terjadi di Kampung Bangsaya, RT 02 RW 07, pada bagian jalan milik Pemerintah Daerah Bandung Barat yang sehari-hari digunakan sebagai jalur mobilitas warga dari dan menuju pusat kecamatan.
Baca Juga:Mobilitas Warga Cililin Lumpuh Total Akibat Longsor, Jeje Ritchie Siapkan Jalur DaruratBelasan Rumah Terdampak Longsor di Cililin
Material longsoran menutup badan jalan dan menciptakan rekahan panjang yang tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Ratusan warga Desa Nanggerang dan wilayah sekitarnya terdampak. Akses menuju sekolah, pusat kesehatan, hingga aktivitas ekonomi terhenti sejak jalur itu terputus. Banyak warga harus memutar sangat jauh untuk mencapai wilayah Cililin atau Soreang, Kabupaten Bandung.
Kepala BPBD Bandung Barat, Asep Sehabudin, memastikan bahwa sumber bencana berasal dari aktivitas pergerakan tanah yang terjadi secara bertahap. Hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir mempercepat kerusakan hingga akhirnya jalan amblas.
“Kejadian longsor ini karena pergerakan tanah. Lalu diperparah karena hujan deras sehingga air masuk, mungkin peristiwanya sudah lama. Tapi puncaknya sekarang jadi memutus jalan,” kata Asep saat dikonfirmasi, Kamis (11/12/2025).
Dampak putusnya jalur penghubung ini sangat besar, tidak hanya bagi warga Desa Nanggerang tetapi juga bagi warga Desa Karyamukti. Jalan tersebut merupakan akses penghubung strategis dari Kecamatan Cililin menuju Soreang, sehingga kerusakan jalur membuat pergerakan masyarakat dan distribusi logistik turut terganggu.
Sebagai langkah darurat, BPBD bersama masyarakat membuka jalur alternatif sederhana agar kendaraan roda dua tetap dapat melintas. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi beban warga yang sebelumnya harus menempuh jalur memutar sangat jauh.
“Kita sudah buat jalur darurat agar kendaraan roda dua bisa lewat. Karena kalau muter jauh sekali,” papar Asep.
Baca Juga:Longsor Beruntun Timpa Buninagara Kabupaten Bandung Barat, Puluhan Rumah Terancam dan Akses Warga TerputusMobil Tertimpa Longsor di Sariwangi Kabupaten Bandung Barat, Satu Keluarga Luka Ringan
Untuk solusi permanen, Pemkab Bandung Barat berencana mengalokasikan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) guna memperbaiki jalan yang terputus. Namun sebelum perbaikan dilakukan, Asep meminta Badan Geologi turun ke lapangan untuk mengkaji kondisi tanah dan tingkat pergerakannya.
