JABAR EKSPRES – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat akan pacu pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor perbankan karena pertumbuhan kredit di Jawa Barat masih rendah.
Rendahnya pertumbuhan kredit tersebut berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan beberapa waktu terakhir. Pada periode September 2025, OJK mencatat penyaluran kredit Bank Umum di Jabar tembus Rp 1.032 triliun, angka itu tumbuh 3,75 persen secara y-on-y.
Namun, angka tersebut masih rendah dibanding nasional yang tumbuh 7,65 persen. Termasuk lebih rendah dibanding Sumatera Utara yang tumbuh 13,5 persen, begitu juga DKI Jakarta yang tumbuh 10,78 persen.
Baca Juga:Kejari Cimahi Sabet Lima Penghargaan dan Peringkat II Terbaik se-Jawa BaratOJK Jawa Barat Memperkuat Akses Keuangan Bagi UMKM Kabupaten Garut
Kepala OJK Jabar Darwisman pada Rabu (11/12) sempat menguraikan, jumlah UMKM di Jabar tembus 15,9 juta unit usaha. Rincianya, 10,4juta merupakan UMKM yang bergerak di bidang pertanian, lalu sisanya bergerak di non pertanian.
Jumlah UMKM itu cukup besar tapi dari sisi penyaluran kreditnya masih memprihatinkan alias belum maksimal. Saat di Gedung Sate, Darwiaman menguraikan, jumlah rekening UMKM per Oktober 2025 menunjukkan tren penurunan secara y-on-y.
Jumlahnya tercatat di angka 3.472.550 rekening, angkanya turun 311.037 atau 8,22 persen. Jumlah dan penurunan itu menimbulkan pertanyaan terkait fasilitas pembiayaan atau kredit yang diakses para pelaku UMKM.
OJK juga mencatat kota kabupaten dengan penyaluran kredit UMKM terbesar, pertama adalah Kota Bandung dengan 25,8 triliun disusul Kabupaten Bekasi Rp 16,7 triliun.
Sementara itu Sekda Jabar Herman Suryatman menuturkan, pihaknya berupaya menekankan kepada kota kabupaten untuk bisa memacu pertumbuhan ekonomi di sisa waktu yang ada.
“Di kuartal III ini baru di angka 4,2, harapan kami akhir tahun bisa 4,5. Jika bisa maka di 2026 nanti kami optimis bisa tembus 6 persen,” katanya.
Herman juga mengakui bahwa sektor perbankan menjadi perhatian serius. Utamanya soal penyaluran kredit, karena pertumbuhannya masih di bawah nasional.
Baca Juga:Kejari Kabupaten Bogor Raih 7 Penghargaan dari Kejati Jawa BaratWaspada! Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Masih Mengancam Jawa Barat
“Memang perbankan harus dipacu. Baik aset, DPK maupun kreditnya,” tutupnya.(Son)
