JABAR EKSPRES – Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappedalitbang) mengadakan Gelar Inovasi Daerah (GID) Tahun 2025.
Acara bertema “Inovasi sebagai Pintu Gerbang Menuju Kabupaten Bogor Istimewa dan Gemilang” itu mencatat sejarah baru dengan menghadirkan sebanyak 224 inovasi. Jumlah tersebu tertinggi sepanjang satu dekade pelaksanaannya.
Ajang ini menegaskan komitmen daerah untuk memperkuat daya saing melalui terobosan dan kreativitas lintas sektor.
Baca Juga:Petir Hantam Rumah di Cikalongwetan, Seorang Mahasiswa TerlukaKapal Pertamina Terus Bergerak: Antarkan Energi dan Harapan ke Sumatra
Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengapresiasi kepada seluruh peserta yang menghadirkan gagasan solutif bagi pelayanan publik dan pembangunan daerah.
Ia menegaskan bahwa inovasi merupakan kunci perubahan. Menurutnya membangun Kabupaten Bogor tidak bisa lagi bertumpu pada pola lama.
“Kita membutuhkan cara-cara baru yang lebih cepat, tepat, dan berdampak,”ujarnya, Kamis (11/12).
Rudy Susmanto menambahkan, kemajuan daerah tidak hanya ditentukan oleh besar anggaran, melainkan kecerdasan dalam mengelolanya.
Ia juga menekankan bahwa penghargaan GID 2025 bukanlah garis akhir, melainkan pemantik semangat untuk terus berinovasi.
Kata Rudy, inovasi yang baik adalah yang mampu memperkuat pelayanan publik, mendongkrak ekonomi lokal, meningkatkan kualitas SDM, serta mendorong tata kelola pemerintahan yang transparan dan adaptif.
Dalam kesempatan itu ia mengajak seluruh perangkat daerah menghidupkan budaya inovasi sebagai pola kerja, bukan sekadar agenda tahunan.
Baca Juga:Fitri Salhuteru Penuhi Panggilan Polda Jabar Terkait kasus Pencemaran Nama Baik Hutan Kritis, Ancaman Bencana Makin Nyata!
Ia juga mendorong pelajar dan mahasiswa untuk terus menjadi agen perubahan, serta mengajak dunia usaha, komunitas, dan media membangun ekosistem inovasi yang produktif dan berkelanjutan.
“Kabupaten Bogor tidak bisa dibangun oleh satu orang atau satu kelompok. Kabupaten Bogor harus dibangun dalam semangat kebhinekaan oleh orang-orang yang mencintainya dengan hati, jiwa, pikiran, dan perasaan,”tungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bappedalitbang Bambam Setia Aji mengungkapkan bahwa penyelenggaraan tahun ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah strategis untuk mencari inovasi terbaik yang dapat diintegrasikan ke dalam Sistem Inovasi Daerah (SIDA).
“Kegiatan ini bertujuan mengidentifikasi inovasi yang layak dikembangkan lebih lanjut sesuai amanat regulasi inovasi daerah,” ujarnya.
GID 2025 tidak hanya menghadirkan enam kategori utama, tetapi juga meluncurkan program baru Pemilihan Duta Inovasi Desa, yang diikuti 15 inovasi mahasiswa peserta KKN.
